CARITAU JAKARTA – Puncak peredaran uang dalam periode satu tahun terjadi pada momen Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim
“Dalam siklus peredaran uang dalam satu tahun, periode Ramadhan adalah puncak peredaran uang, rata- rata 25% dalam satu tahun,” ujar Marlison di Layanan Penukaran Uang Pecahan Kecil di Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (9/4/2023).
Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jatim 2024, BI Ingatkan Ketidakpastian Global Masih Tinggi
BI mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Februari 2023 mencapai sebesar Rp8.300 triliun atau tumbuh 7,9% year on year (yoy).
Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 6,6 % yoy, dan perkembangan aktiva dalam negeri bersih yang tumbuh sebesar 8,2% yoy.
“BI sudah memperkirakan dalam satu tahun uang yang beredar berapa, kita perkirakan periode mana saja yang puncak peredaran uang ini,” ujar Marlison.
Selain itu, dia mengungkapkan periode tertinggi kedua peredaran uang dalam satu tahun terjadi pada momen Natal dan Tahun Baru dengan persentase mencapai 20% dari total uang beredar dalam satu tahun.
“Dari jumlah uang yang kita edarkan dalam satu tahun tersebut, kalau Natal dan Tahun Baru (Nataru) rata-rata 20%,” ujar Marlison.
Guna memenuhi kebutuhan masyarakat pada Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2023 ini, BI menyiapkan uang tunai sebesar Rp195 triliun tepatnya periode 27 Maret 2023 hingga 20 April 2023, atau naik 8,22% yoy dari realisasi tahun 2022.
BI bekerja sama dengan perbankan menyediakan 5.066 titik layanan penukaran uang pada tahun ini, atau bertambah 377 titik dari tahun 2022 lalu.
Dalam kesempatan ini, Marlison mengungkapkan BI telah merealisasikan sekitar Rp85 triliun atau 44 persen dari target penukaran uang tunai yang telah disiapkan sebanyak Rp195 triliun untuk periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2023.
“Sampai saat ini dari Rp195 triliun, yang sudah terealisasi 44% sampai Kamis (6/4/2023), atau sekitar Rp85 triliun. Sejauh ini kami belum merasa untuk menambah, karena kami proyeksikan sampai mendekati Idul Fitri masih mencukupi,” ujar Marlison.
Pihaknya optimistis peredaran uang tunai selama periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2023 akan mencapai 95% dari target, dengan puncak peredaran mendekati keberangkatan pemudik yang bersamaan dengan cairnya Tunjangan Hari Raya (THR). (IRN)
Baca Juga: Bank Indonesia Siapkan Rp 7,7 Miliar untuk Penukaran Uang di 5 Pulau Terluar Jatim
bank indonesia bank bi bi puncak peredaran uang yoy likuiditas ramadan idulfitri layanan penukaran uang
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...