CARITAU MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait penyesuaian sistem kerja ASN lingkup Pemprov dan sistem belajar mengajar.
SE tersebut dikeluarkan berdasarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang berlaku pada 12-16 Februari 2023.
Dalam SE tersebut, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman meminta ASN lingkup Pemprov Sulsel yang tempat tinggalnya terdampak banjir dapat melaksanakan tugas kedinasannya dari rumah (WFH).
"Kegiatan belajar/mengajar SMK/SMA atau sederajat yang pada saat potensi kondisi cuaca ekstrem dapat dilakukan sistem online atau dalam jaringan (Daring)," ungkap ASS dalam SE tersebut.
Ia juga meminta kepala daerah baik itu Bupati/Wali Kota untuk memberlakukan WFH kepada sekolah-sekolah yang terdampak banjir.
"Bupati/Wali Kota diharapkan juga dapat memberlakukan kegiatan belajar SD/sederajat dan SMP/sederajat dengan sistem online atau dalam jaringan (Daring) sebagai bentuk antisipasi akibat cuaca ekstrem ini," tandasnya.
Sebanyak 2.929 warga mengungsi akibat banjir di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (13/2/2023).
Di mana, sebanyak 86 titik banjir yang tersebar di 45 Kelurahan di 12 kecamatan di Makassar, Sulsel.
Hal itu berdasarkan laporan BPBD Makassar pada Senin (13/2/2023) malam.
“Terdapat 37 titik pengungsian. Di antaranya, Kecamatan Manggala, Mamajang, Ujung Pandang, Makassar, Tamalanrea Biringkanaya, Rappocini dan Tallo,” kata Kepala Badan Pelaksana BPBD Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) melalui Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Selatan Amson Padolo mengimbau kepada segenap masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem.
“Ini untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari tempat-tempat yang berpotensi terjadinya bencana,” ucapnya.
Dia mengatakan, apabila ada hal-hal yang sangat mendesak, segera menghubungi aparat pemerintah setempat.
Sejauh ini kata dia, laporan yang masuk baru dari pemerintah kota Makassar.
“Karena untuk saat ini semua aparat pemerintah itu stand by untuk kota Makassar itu sudah ada posko-posko banjir di kecamatan,” tutur Mantan Kadiskominfo Sulsel ini.
Diketahui, BMKG telah mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem mulai tanggal 12 hingga 16 Februari. Diperkirakan akan terjadi hujan lebat disertai angin kencang selama lima hari. (KEK)
makassar banjir makassar banjir makassar dikepung banjir ribuan warga mengungsi siswa belajar daring pegawai wfh
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024