CARITAU JEMBRANA - Banjir bandang akibat luapan aliran sungai melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Jembrana, Bali. Hal tersebut mengakibatkan kerusakan beberapa infrastruktur seperti jembatan yang menyebabkan arus lalulintas lumpuh.
"Tim kami sudah turun ke lokasi-lokasi yang dilanda bencana, dan kami terus melakukan pemantauan. Bencana ini karena luapan air dari sungai," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana Putra, di Negara, Kabupaten Jembrana, Senin (17/10/2022).
Baca Juga: Basarnas Perpanjang Pencarian Satu Korban Banjir Bandang
Ia mengatakan, hujan lebat di hulu sungai Minggu (16/10/2022) menyebabkan sungai-sungai di Jembrana meluap hingga ke daratan sisi sungai.
"Kami masih terus melakukan pendataan kerusakan, baik fasilitas umum maupun rumah warga akibat banjir ini. Koordinasi dengan institusi-institusi terkait juga dilakukan untuk mempercepat bantuan bagi warga yang menjadi korban," katanya.
Menurut informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, sejumlah jembatan putus akibat banjir bandang, serta ratusan rumah warga terendam air cukup tinggi.
Banjir yang melampaui jembatan di Dusun Biluk Poh, Kecamatan Mendoyo itu menyebabkan arus kendaraan arah Denpasar-Gilimanuk dan sebaliknya, dilarang untuk sementara melewati jembatan tersebut karena berbahaya.
Ratusan warga juga mengungsi untuk menghindari air bah, termasuk beberapa diantaranya dengan membawa hewan ternak seperti sapi yang biasanya ditambatkan di dekat sungai.
"Kami imbau warga untuk mencari tempat yang aman. Cuaca masih tidak menentu saat ini," kata Agus seperti dilansir dari Antara.
Lakukan Pencarian
Saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana juga masih mencari seorang siswa SMA dari Desa Penyaringan, Kabupaten Jembrana, Bali, yang dikabarkan hilang jatuh ke sungai saat banjir bandang melanda wilayah tersebut.
"Kami masih di lokasi bersama tim melakukan pencarian. Nanti kami informasikan kembali," kata Kepala BPBD Jembrana I Putu Agus Artana Putra.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, Ni Putu Widya Margareta, siswa kelas 3 SMA tergelincir ke dalam sungai yang sedang banjir saat bersama ayahnya hendak berangkat ke pasar di Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara.
Kejadian tersebut terjadi pada malam hari saat ia hendak mengecek kondisi jembatan yang diterjang banjir, tapi justru terpeleset dan jatuh ke sungai hingga terbawa arus.
Banjir bandang dari sungai di wilayah Kabupaten Jembrana, Minggu (16/10) malam, menyebabkan sejumlah jembatan terendam air banjir cukup deras.
Senin pagi petugas membersihkan sampah dan kayu yang memenuhi jembatan tersebut, sementara air banjir di sungai di bawahnya mulai surut. (IRN)
Baca Juga: Pencarian Korban Banjir Bandang Hari Kedelapan
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...