CARITAU JAKARTA - Badan Pangan Nasional memastikan stok seluruh komoditas pangan startegis dalam kondisi aman jelang perayaan Idul Adha. Hal itu disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi.
Arief meminta masyarakat agar tidak perlu khawatir dan panik, serta tetap berbelanja kebutuhan pokok secara bijak.
Baca Juga: Meski Bersiap Panen Raya, Indonesia akan Impor 22.500 Ton Beras Kamboja
“Kondisi stok pangan tersedia dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Kami ucapkan terima kasih atas dukungan seluruh stakeholder pangan dan masyarakat sehingga program NFA dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan menjelang Idul Adha ini berjalan sesuai perencanaan," kata Arief dikutip, Selasa (27/6/2023).
Ia menjelaskan, amannya kondisi pangan jelang Idul Adha tidak bisa dilepaskan dari terus digenjotnya pelaksanaan program-program stabilisasi lainnya, seperti Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP), kegiatan penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Bulog untuk beras SPHP dan batuan pangan beras kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Selain itu, ada juga penyaluran bantuan pangan telur dan daging ayam kepada 1,4 juta Keluarga Rawan Stunting (KRS), pengadaan pangan yang berpotensi defisit secara terukur, serta pemantauan berkala kondisi stok dan harga melalui dashboard secara real time sehingga mempercepat intervensi gejolak pangan di daerah.
"Program strategis untuk menjaga stabilisasi stok dan harga pangan tersebut mengoptimalkan kerja sama antar daerah, sebagaimana arahan Bapak Presiden Joko Widodo yang menekankan penguatan sinergi untuk mengamankan pangan nasional. Kita juga pastikan, program stabilisasi pangan tersebut akan terus dilaksanakan di luar HBKN hingga akhir tahun," ujarnya.
Untuk menjaga pasokan dan harga pangan nasional, Badan Pangan Nasional menggelar pasar murah dalam program Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak Nasional serentak pada 26 Juni 2023 di 342 titik lokasi yang tersebar di 301 Kabupaten/Kota di Indonesia.
“Langkah ini untuk mengantisipasi lonjakan permintaan dan konsumsi masyarakat sekaligus mengendalikan inflasi nasional yang saat ini per Mei 2023 sudah melandai di angka 4,00 year on year. Diharapkan melalui pasokan pangan yang terjangkau secara luas, kebutuhan masyarakat terpenuhi, daya beli terjaga, serta inflasi di bulan Juni ini bisa terkendali dan tetap kembali turun,” tuturnya.
Pelaksanaan GPM serentak pada 26-28 Juni 2023 ini digelar di 342 titik dengan melibatkan dinas yang menangani urusan pangan di tingkat Provinsi dan di tingkat Kabupaten/Kota sebagai pelaksana di daerah masing-masing.
Seperti diketahui, setiap pelaksanaan GPM, para pemasok yang terdiri BUMN Pangan seperti Perum BULOG dan ID FOOD, BUMD, Asosiasi, Koperasi atau Gapoktan, serta pelaku usaha setempat lainnya menyediakan berbagai kebutuhan pangan pokok untuk dijual dengan harga terjangkau atau di bawah harga pasar.
Sejumlah komoditas tersebut meliputi, beras, telur ayam, cabai, bawang merah, bawang putih, daging ayam, daging sapi, gula, minyak goreng, serta aneka sayuran dan buah-buahan.
"Seluruh produk pangan yang dijual di sini harganya di bawah harga pasar atau tidak melebihi Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP) dan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan. Hal ini sesuai dengan tujuan awal pelaksanaan GPM, yaitu menyediakan pangan yang terjangkau bagi masyarakat," pungkasnya. (DID)
Baca Juga: El Nino Berkepanjangan, PT Food Station Tjipinang Klaim Stok Pangan Sudah Dipenuhi Dua Kali Lipat
stok pangan jelang idul adha aman badan pangan nasional idul adha 2023
zyu5w9
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024