CARITAU JAKARTA - Serangan siber dari Israel direncanakan akan menyerang Indonesia. Hal itu disampaikan Komandan Satuan Operasi Khusus Netizen Julid Anti-Israel, Erlangga Greschinov.
Untuk itu, dirinya mengajak pihaknya akan bekerja sama dengan para peretas Indonesia untuk menyerang balik.
Erlangga juga meminta para netizen Indonesia untuk menyebarluaskan cuitannya, sehingga rencananya diketahui oleh para peretas Indonesia. Harapannya, netizen Indonesia memiliki kenalan peretas dan turut melawan serangan siber Israel.
"Bagi para hacker Indonesia, kita akan buat satuan khusus untuk menyerang balik mereka. Tunggu informasi lebih lanjut," kata Erlangga, dikutip dari cuitannya, Selasa (28/11/2023).
Tidak hanya bersiap soal serangan siber Israel, Erlangga dan pasukan Julid Fi Sabililah juga tidak akan diam dengan Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang hancur karena serangan bombardir dari Israel.
Erlangga katakan, pihaknya akan menyiapkan serangan umum. Teknis dan tanggalnya akan segera dipublikasikan.
"Mereka pasti akan melihat serangan online paling besar yang pernah terjadi dalam hidup mereka," kata Erlangga dalam Bahasa Inggris.
Seperti diketahui, Erlangga akhir-akhir ini mengajak netizen Indonesia untuk bersatu melawan tentara Israel yang belum berhenti menyerang Palestina. Dia mengajak netizen Indonesia untuk berperang, bukan dengan senjata tetapi dengan "jempol" dan gawai dengan sasaran mental para tentara Israel.
Erlangga kemudian menggelari dirinya dengan sebutan Komandan Satuan Operasi Khusus Netizen Julid Anti-Israel. Dia sempat membuat pengumuman teknis operasi #julidfisabililah brigade Hassan bin Tsabit, yang bekerjasama dengan netizen Malaysia.
Erlangga paparkan, operasi Julid Fi Sabililah ditujukan untuk melemahkan moril Israel, memerangi propaganda zionis dan memperkuat narasi pro-Palestina di jagat maya. Di antaranya Twitter, Instagram, TikTok, Facebook dan kanal maya lainnya.
"Target utama kita adalah para tentara dan aparat kepolisian Israel, warga atau badan yang membuat narasi anti-Palestina, dan menyebarluaskan gerakan ini seluas-luasnya kepada masyarakat Indonesia agar turut serta," tulis poin kedua teknis gerakan tersebut.
Ketiga, tindakan yang dilakukan yaitu memberikan counter-narratives dengan dua cara. Diantaranya cara persuasif, yaitu komentar pro-Palestina dan informasi fakta tentang Palestina dan juga secara trolling, yaitu perisakan, hujatan, retasan, report massal pada akun-akun zionis.
Diimbau tidak membawa narasi antisemit (Holocaust, NZAI, Hitler, dan semacamnya) dalam perjuangan ini. Alasannya, yang dilakukan adalah melawan zionisme dan kekejaman Israel, bukan bangsa atau ras Yahudi.
Dia juga mendorong dan merangkul seluruh elemen masyarakat, terlepas apapun agama, suku dan pandangan politiknya untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina sebagai amanat pendiri bangsa.
Keenam adalah saling mengingatkan dan memberikan informasi terkini mengenai perkembangan perang dan kabar saudara-saudara di Palestina.
Terakhir, mendukung pemberdayaan masyarakat Palestina pada aspek-aspek lainnya seperti penyaluran donasi dan lobi-lobi diplomatik demi tercapainya kemerdekaan Palestina.
"Sekali lagi ingat ya, kita memerangi Zionis dan Israel, bukan orang Yahudi. Kalau ada orang Yahudi pro Palestina yang gak salah apa-apa lo serang juga, lo bukan bagian dari #JulidFiSabililah," ujar Erlangga. (DID)
serangan siber israel netizen indonesia peretasan internet julid fi sabillilah
3eav8q
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024