CARITAU WASHINGTON - Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir melakukan upaya diplomatik yang ‘sensitif; untuk menjamin pembebasan sandera di Jalur Gaza.
"Kami terus bekerja tanpa lelah bersama Qatar, Mesir dan mitra regional lainnya untuk membuat usulan yang kuat dan meyakinkan. Perjanjian kami adalah kesempatan terbaik untuk menyatukan seluruh sandera dengan keluarga mereka," kata Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, di kantor pusat PBB, New York, Sabtu (3/2/2024).
Menurutnya, AS terus berupaya mencapai resolusi berkelanjutan bagi konflik yang terjadi, sehingga rakyat Israel dan Palestina dapat hidup berdampingan dan menikmati keamanan, martabat, dan kebebasan yang sama.
Usulan tersebut akan menggerakkan semua pihak dalam menciptakan kondisi penghentian permusuhan berkelanjutan.
"Dewan (Keamanan PBB) memiliki kewajiban, yang memastikan setiap tindakan yang diambil beberapa hari ke depan, dapat meningkatkan tekanan kepada Hamas untuk menerima usulan itu," lanjut Thomas-Greenfield.
Thomas-Greenfield mengatakan, ada dua resolusi Dewan Keamanan di Gaza.
“Pada akhirnya, sekarang adalah waktu untuk memberikan ruang bagi negosiasi penyanderaan yang sensitif untuk mendukung usulan koordinator khusus (Gaza PBB) Sigrid Kaag,” katanya.
Sebelumnya seperti dirilis Antara, pada Selasa, kelompok perlawanan Palestina, Hamas, memastikan pihaknya telah menerima usulan yang dicapai pada hari sebelumnya di KTT Paris yang mempertemukan Israel, Qatar, Mesir dan AS untuk kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera dengan Israel. (BON)
Cara Upgrade Skill Gaming dengan Samsung Galaxy A1...
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...