CARITAU JAKARTA – Paruh musim balapan Formula 1 semakin dekat, Max Verstappen semakin kuat di puncak klasemen pembalap sementara musim 2022. Max dapat dikatakan sangat konsisten di musim 2022, Bersama Red Bull, pria 24 tahun tersebut sukses raih 6 kemenangan di 9 seri balap musim ini, setelah meraih kemenangan pada GP Kanada.
Red Bull yang sempat mengalami masalah power unit di 3 seri awal musim sepertinya sudah menemukan solusi untuk masalah tersebut. Terbukti, Red Bull saat ini juga puncaki klasemen konstruktor sementara dengan perolehan 304 Poin, unggul jauh dari Ferrari di posisi kedua dengan perolehan 228 Poin.
Baca Juga: Tak Hanya Jualan Mobil Listrik, BYD Ingin Bangun Ekosistem EV dan Teknologi di Indonesia
Berbeda dengan Max, Front Man Ferrari Charles Leclerc tampaknya masih belum bisa menemukan konsistensinya setelah kemenangannya di Australia. Pria kelahiran Monte Carlo tersebut sempat memimpin klasemen pembalap di awal musim sebelum akhirnya turun ke peringkat 3 dengan perolehan 126 poin, tertinggal 49 poin dari Max Verstappen yang semakin kuat setelah GP Kanada dengan perolehan 175 poin. Charles sendiri finish di Posisi 5 pada GP Kanada setelah mendapatkan penalty grid dan harus start dari posisi 15 karena mengganti komponen mesin.
Ferrari sendiri tampaknya masih memiliki beberapa masalah teknis dan masih berusaha untuk berbenah. Tim asal Italia tersebut akhirnya bisa kembali tampil kompetitif setelah terpuruk selama 2 musim terakhir. Kepala tim Ferrari, Mattia Binnoto dalam sebuah wawancara mengakui jika target Ferrari di musim ini adalah dapat tampil kompetitif di klasemen konstruktor.
Beda halnya dengan rekan setim Max, Sergio Perez harus berhenti di lap ke 8 GP Kanada setelah mobil RB 18 miliknya memiliki masalah di gearbox. Musim ini, Perez dapat dikatakan tampil konsisten, biarpun dengan race pace yang tidak terlalu kuat. Pembalap veteran asal Meksiko tersebut duduk di posisi 2 klasemen dengan perolehan 129 poin. Namun, strategi Red Bull yang mengutamakan Max Verstappen sebagai pembalap utama membuat pria yang akrab disapa Checo tersebut terkadang harus mengorbankan posisi demi memperbesar asa Max untuk merebut gelar juara dunia tahun ini.
Bukan tanpa alasan, melainkan karena konsistensi dan race pace Max yang faktanya lebih kuat membuat Red Bull harus memperkecil kemungkinan kehilangan poin. Namun dengan posisi seperti ini, masih besar kemungkinan akan perebutan gelar juara dunia dari kedua pembalap tim Red Bull tersebut, yang tentunya mengingatkan kita akan rivalitas perebutan gelar juara Lewis Hamiton dan Nico Rosberg yang sama – sama membela Mercedes pada 2016 silam.
Pembalap Ferrari lainnya, Carlos Sainz Jr yang pada beberapa race akhir – akhir ini tampil kurang memuaskan, akhirnya dapat meraih poin besar setelah dirinya finish di urutan ke 2 GP Kanada. Strategi yang dibuat Ferrari sendiri sebenarnya cukup ampuh, karena Red Bull masuk pit terlalu cepat di saat fase virtual safety car yang diakibatkan oleh mobil Checo yang berhenti di pinggir area sirkuit di lap ke 9.
Ferrari sengaja melakukan overcut dan tetap bertahan dengan strategi 1 stop sehingga membuat Max Verstappen harus mengejarnya. Sayangnya, keluarnya safety car di lap 49 yang disebabkan oleh mobil Yuki Tsunoda yang menabrak tembok pembatas mengubah jalannya balap, dan membuat Sainz harus masuk pit dan keluar pit tepat di belakang Max untuk menjaga asa finish di podium. Sainz sendiri tampil mengerikan di 15 lap akhir dan terus berusaha mengejar Max Verstappen, namun Max berhasil bertahan dari tekanan Sainz sampai bendera finish dikibarkan.
Lewis Hamilton juga mendapatkan hasil bagus di GP Kanada kemarin. Juara dunia 7 kali tersebut sukses rebut podium di posisi 3 di tengah penampilan Mercedes yang terbilang mengecewakan musim ini. Mercedes memulai seri GP Kanada dengan kurang memuaskan sejak sesi latihan bebas pada hari Jumat, 17 Juni lalu.
Namun, pada akhirnya dapat menemukan performa mereka kembali di sesi kualifikasi dan balapan. Menggunakan strategi 2 stop sama seperti Red Bull dan mampu melewati Magnussen di lap pembuka membuat dirinya mendapat keuntungan posisi dan dapat bertahan sampai finish. Podium di Kanada kemarin merupakan podium pertama Hamilton sejak seri pembuka di Bahrain. Podium ini juga menjadi suntikan moral bagi Hamilton dan Mercedes untuk mengakhiri musim di peringkat 3 besar klasemen konstruktor.
Rekan setim Lewis Hamilton, George Russell melanjutkan konsistensinya pada GP Kanada kemarin. Ia finish di urutan ke 4 dan melanjutkan tren positifnya yakni selalu finish di 5 besar musim ini. Race pace pria berkebangsaan Inggris tersebut cukup solid. Dan hasil ini menjadi poin penting bagi Mercedes untuk melanjutkan momentum tren positif untuk kedepannya.
Sempat start di barisan terdepan, pembalap veteran Fernando Alonso harus puas finish di urutan ke 9 setelah mendapat penalty karena melakukan pertahanan agresif terhadap Valtteri Bottas. Fernando memulai balap dengan sangat kuat dan sempat menduduki posisi kedua pada saat Max melakukan pit stop pertama, sebelum akhirnya mengalami masalah pada mesin yang membuat mobilnya menjadi lambat. Esteban Ocon yang merupakan rekan setimnya sukses mengamankan posisi 6. Poin ini menjadi penting bagi Alpine mengingat McLaren yang berada di atas mereka dalam klasemen konstruktor gagal mengambil poin di Kanada kemarin dan berhasil memangkas jarak mereka menjadi 8 poin.
Mercedes Perlahan Temukan Performa
Hasil balapan di GP Kanada juga menunjukkan tren positif untuk tim Mercedes. Mereka perlahan – lahan mulai menemukan sentuhannya musim ini. Tim yang dikepalai Toto Wolf tersebut terus menunjukkan grafik menanjak dan konsistensi setelah sebelumnya sempat kesulitan di awal musim.
Hal ini tidak terlepas dari konsistensi George Russell dan pengembangan yang terus menerus. Dilansir dari Crash.net, langkah yang Mercedes ambil sudah terlihat di GP Miami kemarin. Mercedes memperkenalkan Low-drag rear wing dan merombak sayap depan di mobil George dan Lewis. Ini merupakan bentuk usaha Mercedes dalam mengatasi propoising yang sangat berdampak pada performa mereka musim ini.
Namun biarpun dengan upgrade besar – besaran, pembalap Mercedes, George dan Lewis mengaku masih belum menemukan solusi terbaik untuk mengatasi guncangan kasar pada mobil yang diakibatkan oleh porpoising. Mereka juga mengaku tidak ingin terlalu jumawa dan tetap akan fokus pada pengembangan mobil.
Menarik dinantikan apakah Mercedes bisa mempertahankan konsistensi performanya di balapan berikutnya di GP Inggris, 3 Juli mendatang. (ZAS)
Baca Juga: Max Verstappen Catatkan Kemenangan ke-17 di GP Brasil
analisis f1 gp kanada verstappen perkasa mercedes mulai temukan performa balapan f1 jet darat otomotif
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...