CARITAU JAKARTA – Praktisi pasar modal Hans Kwee mengingatkan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed hanya akan menurunkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin (bps) pada tahun 2024.
Karena itu pelaku pasar sebaiknya tidak terlalu optimis bahwa The Fed akan memotong bunga lebih dari 75 bps.
Baca Juga: AS Berpotensi Kerek Lagi Suku Bunga, Rupiah Melemah
“Pelaku pasar terlalu optimis bank sentral seperti The Fed bakal memotong bunga 6 kali atau 150 basis poin (bps). Mungkin The Fed hanya memotong 75 bps di tahun ini,” ujar Hans Kwee, Kamis (4/1/2024).
Hans Kwee yang juga merupakan Dosen Universitas Atma Jaya itu punya alasan kenapa pemotongan suku bunga tidak akan terlalu agresif pada tahun ini. Menurut dia hal itu disebabkan karena saat ini perekonomian negeri Paman Sam masih cukup kuat dan akan soft landing.
“Ekonomi AS masih cukup kuat dan bakal soft landing, sehingga tidak mungkin pemotongan cukup agresif,” ujar Hans Kwee.
Selain itu, ia mengingatkan adanya risiko global yang datang dari perlambatan ekonomi raksasa Asia China, serta konflik geopolitik yang masih berlangsung di beberapa negara.
Ia juga mengingatkan hampir separuh negara- negara di dunia melangsungkan politik elektoral berupa Pemilihan Umum (Pemilu) pada 2024, termasuk beberapa diantaranya negara- negara maju dengan ekonomi besar.
“Selain itu, ada pemilu di AS, Korea Selatan, dan India,” ujar ujar Hans Kwee.
Dari dalam negeri, ia mengatakan para pelaku pasar cenderung akan mencermati (wait and see) seiring penyelenggaraan Pemilu.
“Dalam negeri risiko Pemilu, dimana banyak investor wait and see menjelang Pemilu,” uajr Hans Kwee.
Ia mengingatkan proses Pemilu di dalam negeri berpotensi berlangsung dua putaran seiring ketatnya persaingan di antara ketiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
“Kelihatan di kuartal I-2024 (investor) akan lebih banyak wait and see, karena Pemilu bisa berlangsung dua putaran,” ujar Hans Kwee seperti dilansir Antara.
Dalam risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) Desember pada Kamis dini hari waktu Indonesia (04/01), menunjukkan adanya diskusi awal mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan, karena laju inflasi sesuai dengan estimasi.
Namun demikian, secara spesifik The Fed belum menyampaikan kapan periode waktu pemotongan akan dilakukan. (DIM)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...