CARITAU JAKARTA - Jepang menjadi salah satu masyarakat yang menua paling cepat di dunia, dengan orang yang berusia 65 tahun atau lebih sekarang merupakan 28% dari populasi, menurut data PBB.

Kelahiran di Jepang turun menjadi kurang dari 800.000 untuk pertama kalinya tahun lalu. Hal ini membuat populasi usia kerja Jepang menyusut.

Baca Juga: Dampak Resesi Seks, Jepang Akan Kekurangan 11 Juta Pekerja di Tahun 2040

Hiroki Sasaki, atase tenaga kerja di kedutaan Jepang di Jakarta, memperkirakan hanya sekitar 130.000 dari 340.000 lowongan kerja keterampilan khusus di Jepang yang telah terisi.

Oleh karena itu, kata Hiroki, tenaga kerja asing semakin diperlukan. Menurut laporan Reuters, per Desember 2022 ada lebih dari 16.000 orang Indonesia yang bekerja di bawah skema pekerja terampil khusus Jepang, jumlah tertinggi kedua setelah Vietnam.

Sekolah yang didirikan pada tahun 2022 ini juga menawarkan pelatihan bahasa Jepang bagi para siswanya yang ingin mendaftar di program pemerintah Jepang untuk mempekerjakan orang asing dengan keahlian khusus untuk bekerja di sektor-sektor seperti pengasuhan.

Indonesia adalah negara terpadat keempat di dunia dengan sekitar 280 juta orang dan Kamila Mansjur, kepala sekolah, mengatakan mengirim pekerja ke Jepang untuk merawat orang tua menguntungkan kedua negara.

“Di Indonesia setiap tahun ada pertambahan penduduk sekitar tiga juta jiwa. Namun di sini kita memiliki tantangan tersendiri yaitu kurangnya lapangan pekerjaan,” ujarnya.

Sementara itu, Siti Maesaroh (24) mengatakan orang-orang Indonesia telah terampil merawat orang tua sejak dahulu. 

Dia turut memperagakan bagaimana memperlakukan lansia dengan baik. Sambil membungkuk, Siti memberikan piring dengan mug dan dua mangkuk kepada teman sekelasnya yang berpura-pura menjadi orang tua, makan dengan sendok.

Permainan peran adalah salah satu contoh jenis pelatihan yang ditawarkan oleh lembaga kejuruan di seluruh Indonesia yang melayani siswa yang ingin mengisi lowongan pekerjaan di Jepang.

“Menurut saya alasan Jepang memilih kami adalah karena anak muda Indonesia sangat mampu merawat orang tua,” terang dia. (RMA)

Baca Juga: Resesi Seks Landa Jepang, Hampir Separuh Lajang Tak Tertarik Punya Anak