CARITAU JAKARTA – Wilayah DKI Jakarta akhir-akhir ini selalu seolah diselimuti kabut. Rupanya hal tersebut pertanda tingginya tingkat polusi udara di Ibu Kota. Terbukti setelah tercatat sebagai daerah dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Rabu (15/6/2022), hari ini (18/6) kualitas udara Jakarta tercatat terburuk ketiga di dunia.
Berdasarkan pantauan dari lembaga pendata kualitas udara, IQAir pada situsnya yang dilihat pukul 12.00 WIB, kualitas udara (air quality index) Jakarta tercatat berada di angka 166 atau masuk dalam kategori ‘tidak sehat’. Sementara angka indicator untuk polutan, yaitu PM2.5.
Baca Juga: Data IQAir Minggu Pagi, Kualitas Udara Jakarta Urutan Sepuluh Besar Terburuk di Dunia
Menurut IQAir, itu artinya konsentrasi PM2,5 di udara Jakarta saat ini 16,8 kali di atas nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.
Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Yogi Ikhwan, mengatakan buruknya kualitas udara di Jakarta lantaran kelembapan tinggi dan suhu yang rendah. Kondisi tersebut diperparah dengan jumlah kendaraan di Jakarta yang meningkat drastis seiring menurunnya level PPKM di Ibu Kota.
"Berdasarkan data dari Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pada tanggal 15 Juni 2022 sejak dini hari kelembapan tinggi, sedangkan suhunya rendah. Akibatnya, polutan pencemar udara terakumulasi di lapisan troposfer," kata Yogi saat dihubungi wartawan, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengaku akan menaruh perhatian lebih dan melakukan evaluasi mengenai hal ini.
"Itu akan kami cek kembali informasi itu tentu ini menjadi perhatian kami akan melakukan evaluasi dan mengatasi masalah ini, memang Jakarta ini cukup padat," katanya di Jakarta, Kamis, (16/6/2022).
Ia tak menampik, masalah polusi di Jakarta disebabkan meningkatnya masyarakat Ibu Kota yang menggunakan kendaraan pribadi sehingga beberapa ruas jalan juga sering mengalami kemacetan akibat padatnya kendaraan mobil maupun motor.
"Kendaraan kembali normal, ada peningkatan polusi, makanya jadi perhatian kita. Berbagai program terus kita genjot kita laksanakan dalam rangka mengurangi polusi," ujarnya.
Untuk itu, Ariza, panggilan akrabnya, meminta waktu untuk mengatasi persoalan polusi udara agar langit Jakarta biru kembali.
"Semua itu perlu waktu, semua program itu kita akan laksanakan. Teman-teman tahu program banjir transportasi, taman dan polusi. Semua program kepastian pangan dan sebagainya penanganan Covid semua akan kami laksakanakan tapi itu perlu waktu proses," pungkasnya. (GIBS)
Baca juga :
Senin Pagi Ini, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Dunia Tembus Indeks 180
Udara Jakarta Terburuk, BMKG Jelaskan Faktor Penyebab Peningkatan Konsentrasi PM2.5
Air Purifier, Solusi Menghirup Udara Sehat dan Segar di Tengah Tingginya Polusi Perkotaan
Berikut Rekomendasi Produk Air Purifier, Udara Jakarta Terburuk Dunia
Kualitas Udara di Jakarta Terburuk di Dunia, Netizen Malah Ribut Salah Anies atau Jokowi
Jakarta Peringkat Nomer Satu Kota Dengan Kualitas Udara Paling Buruk di Dunia
Sejak Anies Gitu-Gitu Aja, Fraksi PSI Minta DKI Kolaborasi Daerah Penyangga Atasi Polusi
Udara Buruk DKI Jakarta karena Polusi Kendaraan Pribadi
Polusi Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Anggota DPRD: Evaluasi Bagi Pemprov
Mengenal Microclimate, Iklim Skala Kecil yang Dipengaruhi Vegetasi dan Lingkungan
Baca Juga: Mendagri Keluarkan Instruksi Soal Pengendalian Polusi, Ini Penjelasannya
akhir pekan kualitas udara jakarta terburuk ke-3 di dunia iqair air quality index polusi
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...