CARITAU BANDUNG - Sinar berupa titik api terlihat dari dalam kawah Ecoma dari Gunung Tangkuban Parahu. Hal itu tertangkap layar (CCTV) Gunung Tangkuban Parahu. Seperti diketahui, Kawah Ecoma merupakan salah satu kawah yang terdapat di Gunung Tangkuban Perahu.
Baca Juga: Tradisi Ngertakeun Bumi Lamba
Dalam hasil pemeriksaan, visual malam hari tampak cerah, angin kencang, tampak asap keluar dari lubang kawah Ecoma bertekanan kuat, terdengar suara gemuruh/blazer cukup kuat, tercium bau gas sulfur cukup kuat. Tetapi, tidak terlihat adanya titik api/sinar api di lubang Kawah Ecoma.
Selain itu, tim juga melakukan pengukuran suhu solfatara di Kawah Ecoma dari jarak jauh menggunakan kamera termal memperlihatkan suhu yang bervariasi, hal ini dipengaruhi oleh asap solfatara dan aliran udara di sekitar lubang kawah yang yang dinamis. Suhu solfatara di lubang Kawah Ecoma terukur maksimum 105°C.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan tim PVMBG tersebut, fenomena titik api/ sinar api yang terdeteksi melalui kamera CCTV di Kawah Ecoma hanya terjadi pada kurun waktu 9 Februari hingga 10 Februari dan bukan disebabkan magma yang naik ke permukaan.
"Namun demikian, adanya spot panas atau titik api/sinar api yang terpantau pada kamera CCTV bisa disebabkan oleh adanya aliran fluida yang naik ke permukaan dan menyebabkan pemanasan di area kawah, serta menimbulkan reaksi dengan batuan terutama endapan belerang yang ada disekitar lubang kawah sehingga menimbulkan titik api/sinar api yang terpantau oleh kamera CCTV infrared," tambah Wafid.
Dari hasil evaluasi menyeluruh, kata Wafid, tingkat aktivitas Gunung Tangkuban Parahu pada 13 Februari 2023 pukul 13.00 WIB pada level normal. Untuk itu, PVMBG mengimbau masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki agar tidak turun ke kawah aktif.
Tidak menginap di kawasan kawah aktif dan komplek tangkuban Parahu serta ketika cuaca mendung dan hujan dikarenakan terdapatnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan kehidupan manusia.
"Masyarakat di sekitar G Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata G. Tangkuban Parahu agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas," ucapnya.
Gunung api Tangkuban Parahu merupakan gunungapi yang memiliki banyak kawah diantaranya, Kawah Ratu, Kawah Upas, Kawah Baru, Kawah Lanang, Kawah Ecoma, Kawah Jurig, Kawah Siluman, Kawah Domas, Kawah Jarian dan Pangguyangan Badak. Gunungapi Tangkuban Parahu secara administrasi terletak di Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. (IRN)
Baca Juga: Gunung Ibu di Malut Kembali Erupsi Lontarkan Abu Vulkanik
gunung api gunung tangkuban parahu pvmbg badan geologi aktivitas vulkanis kawah
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024