CARITAU JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan sepanjang Juni 2022 masyarakat dapat menyaksikan "parade langit" subuh atau konfigurasi segaris beberapa planet di tata surya, yakni Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.
"Fenomena konfigurasi ini dapat disaksikan selama kurang lebih 50 menit sesuai dengan waktu fajar masing-masing wilayah," kata peneliti di Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang dalam keterangan pers kepada media, Sabtu (11/6/2022).
Baca Juga: Peneliti BRIN Ungkap Hujan Ekstrem Jakarta 2024 Lebih Tinggi dari 2002
Fenomena tersebut dapat disaksikan tanpa menggunakan alat bantu optik selama cuaca cukup cerah, bebas dari polusi cahaya dan medan pandang yang bebas dari penghalang.
Andi menuturkan parade langit tersebut sudah bisa disaksikan sejak dini hari pada 4 Juni 2022. Konfigurasi pertama terdiri dari sejajarnya Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, dan Saturnus pada 4-15 Juni 2022.
Konfigurasi kedua yakni dengan susunan planet Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, Saturnus, dan Bulan pada 16-27 Juni 2022. Lalu diakhiri dengan konfigurasi dengan susunan yang sama dengan konfigurasi pertama pada 28-30 Juni 2022.
Mulai dari awal fajar astronomis dengan ketinggian matahari -18 derajat atau 75 menit sebelum matahari terbit, atau sekitar pukul 04.30 waktu setempat, hingga fajar bahari, di mana ketika ketinggian matahari -6 derajat atau 25 menit sebelum matahari terbit atau sekitar pukul 05.30 waktu setempat.
Sejak 4-30 Juni 2022, Merkurius akan memiliki kecerlangan yang bervariasi antara +2,06 hingga -0,61. Itu berarti Merkurius akan semakin terang sampai di penghujung Juni 2022.
Sedangkan kecerlangan untuk Venus bervariasi antara -3,94 hingga -3,89, yang artinya akan sedikit redup pada akhir Juni 2022.
Andi menuturkan kecerlangan Uranus juga akan bervariasi antara +5,89 hingga +5,87, yang berarti Uranus akan sedikit lebih terang pada akhir Juni 2022.
Kecerlangan Mars, seperti dilansir Antara, bervariasi antara +0,57 sampai +0,47, Jupiter antara -2,25 hingga -2,41, dan Saturnus antara +0,68 sampai +0,56.
Andi menuturkan karena kecerlangan Uranus lebih besar +4,7 dari batas magnitude visual maksimum bagi wilayah perkotaan, sehingga diperlukan teleskop kecil berdiameter 10-25 sentimeter (cm) agar dapat menyaksikan Uranus.
Namun, bagi wilayah yang polusi cahayanya nyaris tidak ada, Uranus dapat disaksikan tanpa menggunakan teleskop karena kecerlangan lebih kecil dari +6,5. (GIBS)
Baca Juga: Mitigasi Pandemi Masa Mendatang, BRIN Berfokus pada Riset Genomik
konfigurasi planet tata surya brin keindahan langit teleskop
Kang Mus Preman Pensiun Depresi Dirawat di RSKO
Watim Golkar DKI Rekomendasikan Zaki jadi Bacagub...
Kesiapan Pengamanan Laut saat World Water Forum
Bank Jatim Rilis Kartu Kredit Pemda
Dukung Pencanangan HUT Ke-497 Kota Jakarta, Dishub...