CARITAU BEIJING – Sebanyak 132 penumpang dan awak pesawat domestik Boeing 737-800 milik maskapai China Eastern Airlines (CEA) yang jatuh di atas perbukitan terpencil di Daerah Otonomi Guangxi pada Senin (21/3/2022) sore diyakini tewas.
China pun mengakhiri catatan rekor penerbangan aman di China di angka 4.227 hari.
Data penerbangan menunjukkan, pesawat nomor penerbangan MU-5735 dari Kunming menuju Guangzhou itu hilang dari pantauan radar, sekitar dua menit setelah ketinggian pesawat tiba-tiba turun dari level 8.869 meter.
Beberapa rekaman video yang belum dipastikan kebenarannya, menunjukkan posisi pesawat dalam keadaan vertikal saat jatuh menghantam perbukitan di Kabupaten Tengxian, secara administratif berada di bawah Pemerintah Kota Wuzhou, Guangxi, di wilayah selatan China.
Berdasarkan laporan berbagai media di China seperti dikutip Antara menyebut, kecelakaan Boeing CEA ini merupakan tragedi penerbangan terburuk di China sejak jatuhnya pesawat di Yichun, Provinsi Heilongjiang di wilayah timur laut China pada 2010 yang menewaskan 44 orang.
Baca Juga: Menlu China Kutuk Israel, Telepon Menlu Iran dan Arab Saudi
Baca Juga: China Kecam Aliansi Militer AS-Jepang
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...