CARITAU JAKARTA - Penyerang Persija Jakarta, Witan Sulaeman membantah tuduhan Pelatih Persebaya Aji Santoso bahwa dirinya melakukan handball terlebih dahulu, sebelum Arief Catur Pamungkas melakukan pelanggaran keras yang berujung kartu merah.

“Saya merasa saya kontrol bola dengan kaki kanan saya bukan pakai tangan. Tapi saya harus melihat tayangan ulangnya untuk melihat lebih jelas apa yang terjadi,” kata Witan, dikutip situs resmi Persija Jakarta.

Baca Juga: Sempat Meredup di Awal Musim, Marko Simic Kembali Bangkit Bersama Persija

Diketahui, Tim Bajul Ijo itu harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-29, akibat Arief Catur diganjar kartu merah wasit Armyn Dwi Suryathin. Bek berusia 24 tahun itu dinilai sebagai orang terakhir ketika menjatuhkan Witan.

Di akhir laga, Persija berhasil meraih kemenangan tipis 1-0 lewat gol yang diciptakan Rio Matsumura di babak pertama. Hasil tersebut membawa Macan Kemayoran naik ke posisi kelima di klasemen sementara BRI Liga 1 2023/24.

Witan melanjutkan, kemenangan yang diraih dapat meningkatkan kepercayaan diri para pemain untuk menatap laga selanjutnya, yaitu melawan PSS Sleman (4/8).

“Alhamdulillah kami bisa mendapatkan tiga poin. Kemenangan melawan Persebaya membuat tim mendapatkan kepercayaan diri lebih untuk menatap pertandingan selanjutnya. Karena seperti yang diketahui jeda antara laga melawan Persebaya dan laga melawan PSS tidak terlalu lama,” ujar mantan pemain FK Senica itu.

Pemain kelahiran Palu, 21 tahun yang lalu itu tak mau cepat puas. Walau tampil gemilang saat menghadapi Persebaya dirinya mempunyai misi untuk terus bekerja keras di setiap sesi latihan dan saat bertanding.

“Setelah meraih kemenangan ini kami semua tetap harus bekerja keras lagi agar terus bisa menampilkan permainan terbaik untuk tim ini,” terang dia. (RMA)

Baca Juga: Kemenangan Beruntun Jadi Momentum Persib Amankan Posisi Menuju Babak Championship