CARITAU DEPOK - Kisruh warga RW 003, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Depok, Jawa Barat dengan manajemen PT Lazada Depok, makin meruncing. Warga menegaskan akan menggelar demonstrasi besar-besaran bila nanti dalam agenda mediasi dengan pihak manajemen PT Lazada Depok tidak menemukan solusi atau titik temu.
Agenda mediasi tersebut rencananya bakal digelar pada awal Februari 2023 mendatang.
Baca Juga: Semarak HUT ke-78 RI, Lomba di RT 04 Kelurahan Kalibaru Depok, Meriah
Ketua RW 003 Endarto sekaligus kordinator aksi mengatakan, aksi besar-besaran itu akan digelar kembali bilamana nanti di dalam proses mediasi ke 2 dengan pihak manajemen Lazada tersebut tidak menemukan hasil yang memuaskan utamanya mengenai tuntutan warga.
Endarto mengungkapkan, aksi demonstrasi akan dilakukan jika sejauh ini apa yang diminta warga tidak ditanggapi serius pihak manajemen. Padahal, disatu sisi, menurut Endarto, tuntutan warga saat ini tidak terlalu sulit untuk dipenuhi, yakni hanya tuntutan soal permintaan penyerapan tenaga kerja serta juga kontribusi mengenai pemberian dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk lingkungan.
"Jadi tuntutan kami ini ke Lazada adalah kesepakatan bersama ya, bukan hanya warga RW 03 melainkan ini juga sudah menyangkut nama seluruh warga Kelurahan Jatijajar. Nanti kalau tuntutan warga yang menurut saya tidak terlalu muluk itu dalam mediasi kedua tidak ada kesepakatan bersama ya mungkin masyarakat akan melakukan demonstrasi yang lebih besar mengerahkan massa yang lebih besar," kata Endarto kepada Caritau.com, Sabtu (28/1/2023).
Endarto menjelaskan, sebelumnya warga telah melakukan mediasi awal dengan manajemen PT Lazada Depok. Namun dalam agenda mediasi yang digelar pekan lalu itu, tidak menemukan kesepakatan antara kedua pihak. Atas kondisi itu, akhirnya warga pada hari Senin (23/01/2023) telah bersepakat melakukan aksi masa di depan gudang PT Lazada, Jatijajar, Depok, Jawa Barat.
"Sebenarnya kita masih ada mediasi kedua mungkin nanti akan dilaksanakan tanggal 13 sampai 17 Februari. Dari mediasi itu yang kita ajukan tuntutanya dua yaitu penyerapan tenaga kerja dan kontribusi CSR lingkungan. Cuma kita mau nya untuk tenaga kerja lingkungan jangan cuma sehari dua hari kerja terus selesai," terangnya.
Endarto mengatakan, mengingat kondisi jenis pekerjaan di PT Lazada Depok hanya bersifat sementara, pihaknya dalam mediasi kedua nanti akan mengajukan permohonan agar para warga di lingkungan RW 003 dan Kelurahan Jatijajar dapat bekerja secara berkesinambungan bukan pada periode tertentu.
"Jadi kalo untuk karyawan tetap kami tidak terlalu memaksakan kehendak. Jadi kami berpegangan walaupun tidak karyawan tetap, tetapi minimal untuk lingkungan itu kerjanya berkesinambungan, gak cuman hanya sebulan atau dua bulan," ungkap Endarto.
Warga Minta Manajemen Lazada Transparan dan Profesional Membangun Kerjasama Serap Tenaga Kerja
Kendati demikian, Endarto mengaku tidak memaksakan kehendak untuk meminta Lazada agar menempatkan warganya dengan perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT) atau akrab disebut sebagi karyawan tetap. Ia menegaskan, pihaknya akan mengikuti prosedur perusahaan secara profesional, dengan catatan pihak Lazada juga harus transparan mengenai peraturan atau pelaksanaan manajemen sistem perusahaan.
"Jadi maunya warga ya selama lazada masih berdiri disini ya maunya warga masih bisa bekerja. Kita juga profesional bukan mentang-mentang deket lalu kerja seenaknya, tidak kami tidak mau seperti itu," tutur Endarto.
"Kalo sudah ranahnya manajemen ya berarti kita akan ikuti aturan dari manajemen tapi dengan catatan ya harus jelas, harus transparan juga dengan kami jika nanti warga kami dikeluarkan harus ada penjelasan jangan gak ada penjelasan apapun. Sedangkan warga diluar jatijajar itu malah banyak yang bekerja," lanjut Endarto.
Menurutnya, kondisi itu sekaligus menepis persepsi-persepsi negatif dari publik yang sering membangun narasi bahwa warga yang berada di lingkungan perusahaan sering kali bertindak semaunya dalam bekerja di perusahan tersebut.
Dalam keteranganya, Endarto menegaskan, jika nanti warganya bekerja di Lazada, maka ia akan memastikan tetap profesional dan akan tetap mengikuti aturan yang telah dibuat oleh pihak manajemen Lazada. Hal itu lanjut Endarto, merupakan kewenangan dari pihak manajemen asalkan dalam proses penanganan masalah itu diselesaikan secara transparan dan objektif atas kesalahan yang diperbuat oleh warga.
"Selama ini mungkin persepsi masyarakat luas mentang-mentang deket kita kerja seenaknya, saya ingin menegaskan bahwa kita tidak seperti itu. Karena yang jelas ya lazada kurang terbuka, jadi komunikasi ke lingkungan kurang menurut saya," tegas Endarto.
Dirinya menerangkan, sebelumnya manajemen Lazada telah menjanjikan kepada warga Jatijajar bakal menyerap tenaga kerja dengan jumlah 300 orang. Namun belakangan janji penyerapan itu hingga kini belum terealisasi. Berdasarkan hal itu Endarto mengaku bahwa pihaknya tidak ingin berekspetasi lebih jauh mengenai penyerapan tenaga kerja tersebut.
Dalam kesempatanya, Endarto hanya meminta kepada Lazada agar dapat menerima tuntutan soal penyerapan tenaga kerja setidak-tidaknya secara bertahap sesuai dengan janji penyerapan tenaga kerja yang sebelumnya disampaikan oleh manajemen.
"Jadi kita juga gak muluk-muluk untuk tuntutan kita. Minimal dari 300 orang yang dijanjikan oleh pihak lazada warga kami secara bertahap bisa diterima kerja lebih dari setengahnya," ucap Endarto.
Ia menambahkan, jika manajemen Lazada terbuka untuk menyampaikan mengenai sistem open rekrutmen karyawan di perusahaanya, para warga juga akan mengerti atas kondisi tersebut.
Oleh karena itu, Endarto berharap, manajemen Lazada dapat membuka ruang komunikasi luas terhadap warga untuk sama-sama mencari jalan solusi terbaik dari permintaan tuntutan warga selama ini.
"Kami juga memaklumi lah namanya perusahan itukan naik turun ya, ya namanya orang bisnis orang usaha kita juga maklum, jadi minimal harus ada informasilah ke lingkungan, jadi minimal dari pihak lazada ini loh kami butuh tenaga kerja dengan spesifikasi ini, nah kalo untuk lingkungan kita pasti menyediakan. Kita akan berkomunikasi juga dengan RW lain," tandas Endarto. (GIB)
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...