CARITAU GOWA - Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UIN Alauddin Makassar, Prof Dr Darussalam Syamsuddin mengatakan, pihaknya telah melakukan Rapat Pimpinan untuk mengusut penyebab tawuran beberapa waktu lalu.
Saat ini pihak kampus Univeritas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar telah membentuk tim investigasi..
"Kita akan menindaklanjuti pelaku tawuran dengan membentuk Tim Investigasi. Di dalam tim ini melibatkan Bidang Kemahasiswaan, KTU dan satpam," jelasnya.
Jika terbukti terlibat aksi tawuran dan pengrusakan pengrusakan fasilitas kampus, Prof Darussalam Syamsuddin dengan tegas akan memberikan sanksi tegas bagi pelaku tawuran.
"Hasil dari investigasi, akan dicocokkan dengan pedoman mahasiswa karena didalam sudah jelas ada sanksi. Mulai dari sanksi ringan berupa skorsing dan berat berupa DO," ujarnya.
Menurut Prof Darussalam Syamsuddin, kehidupan kampus sama halnya dengan negara yaitu ada aturan yang mengatur.
"Untuk kemahasiswaan ada namanya buku pedoman mahasiswa itu mengatur tata tertib dalam kampus misalnya adanya insiden seperti kemarin," jelasnya.
Mantan Dekan FSH itu belum bisa memastikan apakah mahasiswa tersebut mendapat sanksi ringan atau berat.
"Dilihat saja nanti hasilnya, entahkah sanksi berat atau ringan, kita berpedoman pada aturan yang berlaku. Itukan ada aturannya tidak boleh langsung dinyatakan kena sanksi tapi tentu ada Komisi Penegakan Kode Etik (KPKE) berkaitan akademik," tambahnya.
Jika ranahnya pidana, Prof Darussalam Syamsuddin membeberkan akan dilimpahkan ke kepolisian.
"Akademik tetap berproses di akademiik, berkaitan ranahnya pidana itu dilimpahkan ke kepolisian, tetap itu akan jalan. Tidak bisa lagi mengatakan bisa diselesaikan dengan apa tapi tidak kita harus berdiri diatas aturan. Apa gunanya supaya kita taat disitu," imbuhnya.
Prof Darussalam Syamsuddin mengaku, selama sepekan terakhir akan dilakukan evaluasi. Jika diduga ada kerusuhan lanjutan, maka maklumat yang dikeluarkan Rektor akan diperpanjang.
"Tetap akan mengevaluasi, apalagi berkaitan pidana dan akademik, itu akan berjalan bersamaan kita akan lihat sampai tanggal 6, jika masih ada riak riak akan diperpanjang," tutupnya.
Sebelumnya, bentrok antar dua kelompok Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pecah di Tengah Lapangan Kampus II, UIN Alauddin, Selasa (29/3/2022).
Dari informasi yang dihimpun, bentrokan itu melibatkan Mahasiswa dari Fakultas Syariah dan Hukum dengan Mahasiswa dari Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek).
"Anak Syariah sama Saintek," ungkap salah satu Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Odhi saat dikonfirmasi Caritau.com, Selasa (29/3/2022) sore.
Kedua kelompok mahasiswa itu saling lempar batu di tengah lapangan kampus. (KEK)
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...