CARITAU SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku kecewa dengan terjadinya kasus pemukulan oleh seorang guru kepada salah satu siswanya di bangku Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 49 Surabaya.
"Saya tidak ingin kejadian ini terulang lagi di Surabaya, karena guru ini adalah orang tua, maka otomatis ngemonge (membimbingnya) harus dengan kasih sayang," kata Eri Cahyadi saat memberi pengarahan di SMP Negeri 49 Kota Surabaya, Sabtu (29/1/2022).
Sebelumnya, beredar sebuah video berdurasi tiga detik melalui WhatsApp, seorang guru di SMPN 49 Kota Surabaya memukul siswanya di depan kelas saat pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen sedang berlangsung. Video itupun langsung viral.
Mendapati hal itu, Wali Kota Eri langsung mengunjungi SMP Negeri 49 untuk memberikan pembinaan kepada seluruh guru dan tenaga pengajar. Ia mengaku kaget dan kecewa dengan adanya kekerasan dalam video tersebut dan tak menginginkan kejadian itu terulang lagi.
Wali Kota Surabaya kemudian memastikan agar hal itu tidak akan terulang kembali di Kota Surabaya. Sebab, jika hal itu terulang, maka ia akan berhadapan langsung dengan guru tersebut.
"Insya Allah tidak ada maksud guru ini sampai berlebihan, kadang ada capeknya. Maka, saya minta tolong dan saya titip menjaga anak-anak didik kita di sekolah, karena mereka adalah calon pemimpin bangsa di masa depan," ujar Cak Eri, panggilan akrabnya.
Selanjutnya, terkait dengan sanksi yang akan diberikan kepada guru tersebut, Cak Eri mengaku akan menunggu hasil pemeriksaan dari Inspektorat Surabaya. Ia juga bersyukur bahwa guru yang telah melakukan kekerasan itu langsung menyampaikan permintaan maaf kepada siswanya, sebelum video tersebut beredar luas.
"Bagaimana nanti, kita lewati bersama, maka saya minta tolong dan saya titip kepada kepala sekolah dan para bapak ibu guru untuk menjaga anak didik kita ini," katanya.
Agar kejadian ini tidak terulang kembali, ia meminta Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya mengundang seluruh guru di Kota Pahlawan itu untuk diberikan penguatan. Bahkan, untuk memastikan para guru-guru memiliki integritas dalam mengajar, Eri meminta untuk mengadakan tes integritas kepada para guru.
"Kami lakukan mulai Senin nanti, kami berlakukan untuk seluruh guru di Surabaya," kata Wali Kota Eri.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu tak menampik bahwa kejadian ini adalah salah satu dampak dari pembelajaran via daring yang hampir dua tahun dilakukan. Hasilnya, semangat para murid dan guru menjadi berkurang.
"Kalau terlalu lama daring itu ya begini dampaknya. Maka, kalau PTM seperti ini harus disiplin untuk meningkatkan akhlak masing-masing anak," katanya.
Cak Eri memahami bahwa setiap guru juga harus bisa meningkatkan akhlak setiap anak didiknya dan harus bisa mencegah anak-anak didiknya dari hal-hal buruk, seperti narkoba dan pergaulan bebas.
"Ini tidak bisa diajarkan di mata pelajaran, tapi harus melakukan pendekatan dari hati ke hati agar menciptakan akhlaqul karimah pada anak. Jadi 30 menit terakhir usai pelajaran, akan ada tambahan pelajaran nonformal soal ini," katanya.
Dispendik Minta Maaf
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh meminta maaf atas kejadian tersebut. Kemudian Yusuf meminta setiap guru untuk memiliki strategi yang tepat dalam memberikan pembelajaran kepada anak didiknya.
"Karena kemampuan dan kompetensi anak tidak sama. Kita boleh mengarahkan anak, tapi harus diingat batasan edukasinya di mana, harapannya tidak ada sentuhan fisik tapi harus menggunakan logika rasional," terangnya.
Untuk memberikan rasa aman pada korban, Yusuf langsung mengunjungi rumah korban yang berlokasi di Jalan Kutisari Utara 3 Kelurahan Kutisari.
"Kami bersama psikolog untuk memberikan pendampingan kepada korban, agar anak merasa aman di sekolah,” kata Yusuf.
Secara terpisah, Ali Muhjayin selaku orang tua korban mengaku lega karena telah mendapat jaminan keamanan untuk anaknya saat bersekolah nanti.
"Iya, Alhamdulillah ada pendamping dari psikolog juga untuk menetralisir kondisi anak kami,” kata Ali Muhjayin. (HAP)
guru pukul siswa di smpn 49 surabaya walikota eri cahyadi marah
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...