CARITAU KARANGANYAR – Bupati Karanganyar Juliyatmono kini tengah viral. Pidatonya yang meminta warga untuk menganggap virus COVID-19 varian Omicron tidak ada beredar luas di media sosial. Pro kontra pun terjadi.
Pada video yang diunggah akun YouTube Dian Pictures yang berdurasi 1 menit 34 detik itu berisi pidato Bupati Juliyatmono saat menghadiri hajatan pernikahan sepasang pengantin.
"Ya yang penting dijaga awake dhewe-dhewe ngono wae ya. Ora usah nggagas Omicron apa nggagas Covid-19, anggepen wis ora enek ngono ya (yang penting dijaga sendiri-sendiri begitu saja ya. Tidak usah memikirkan Omicron ataupun COVID-19, anggap saja sudah tidak ada, begitu ya)," kata Juliyatmono dalam video tersebut.
"Wis ora usah ngapa-ngapa, mengko nek enek sing pilek neng ngomah rasah dipriksa sik, ora usah priksa nang ngendi-ngendi sik ya. Neng ngomah ngono wae mengko telung dina madhang wareg, nduwe dhuwit, sehat (Sudah tidak perlu kenapa-kenapa, nanti kalau ada yang pilek di rumah tidak usah periksa dulu, tidak usah periksa kemana-mana dulu ya. Di rumah saja nanti tiga hari makan kenyang punya uang, sehat)," lanjutnya.
Setelah pidatonya viral, belakangan Bupati Karanganyar Juliyatmono memberikan klarifikasi kepada media. Ia mengungkapkan maksud dari penyataan di video tersebut bahwa dirinya sedang menyampaikan pesan himbauan pada warga dengan gaya bahasanya sendiri.
Ia mengatakan diharapkan dengan metode seperti itu para warga di Karanganyar lebih mudah menangkap pesan yang dirinya sampaikan.
"Menangkapnya tidak begitu (Omicron tidak ada), cuma metodologi, cara kita menyampaikan pesan supaya siapa pun tidak boleh terlalu mencekam, larut dalam pikiran yang terganggu oleh ketakutan," tuturnya kepada wartawan, Rabu (16/2/2022).
Juliyatmono menjelaskan setiap akhir pekan ada undangan dari masyarakat yang datang kepadanya. Dalam kesempatan itu, dia coba menyemangati warga dengan gaya bahaya yang disesuaikan.
"Kalau enjoy, di dalam otaknya tidak ada COVID-19 itu sehat. Kalau ada itu akan sulit keluar dari lingkungan pikiran. Dan itu akan menurunkan imunitas," tegasnya.
Oleh sebab itu, dalam pernyataannya di video yang viral itu, Yuli berharap warganya tidak selalu terpikir mengenai COVID-19. Yang mana, pemikiran tersebut dianggap Yuli justru bisa menurunkan imunitas tubuh.
"Supaya masyarakat tidak takut, dan beraktivitas biasa ya prokes, buang yang ada di pikirannya COVID-19," tuturnya.
Lebih lanjut, Yuli kemudian membahas mengenai varian Omicron yang menurutnya sudah tidak menimbulkan efek yang berbahaya.
"Apalagi Omicron ini, ada jutaan varian. Diklasifikasi mulai dari, ringan, sedang dan berat dan Omicron tidak berbahaya. Jangan sampai ketakutan terlalu berlebihan, harus prokes," kata Yuli.
Saat disinggung terkait adanya potensi masyarakat abai karena perkataan viralnya itu, Juliyatmono mengatakan hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan.
"Tidak perlu dikhawatirkan, kita sudah dua tahun mengalami hal sama. Omicron itu sudah didiskusikan dari Kemenkes dan lain-lain, itu diisomankan semua tidak cukup membahayakan. Itu seperti pilek-pilek biasa," pungkasnya. (GIBS)
Semen Curah Dongkrak Volume Penjualan SIG yang Ala...
Panglima Dozer Instruksi Relawan Tancap Gas Memena...
Perkuat Sinergi Bersama Kementerian PPPA RI, Pempr...
Gerindra Dukung Andalan Hati di Pilgub Sulsel, Pen...
Panglima Dozer Perintah Gaspol Menangkan Paslon 02...