CARITAU JAKARTA - Penumpukan kendaraan masih terjadi di jalur Pantura dari Situbondo menuju pelabuhan Ketapang, Banyuwangi hingga hari ini.
Terkait hal tersebut, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang mengeluarkan imbauan bagi para pengguna jasa pelabuhan untuk menggunakan jalur lintas selatan, yakni dari arah Jember ke Ketapang agar terhindar dari antrean di Jalur Pantura.
Hal tersebu disampaikan oleh General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang Syamsudin. Ia berharap dengan imbauan tersebut bisa mengurangi antrean mengular sepanjang Jalur Pantura hingga Gandrung Watudodol di kawasan Bangsring.
"Kami himbau melewati jalur lintas selatan ya, kasihan kalau kena macet di Pantura itu makin panjang. Terus bisa istirahat dulu di kantung parkir atau di pelabuhan kalau masih bisa dapat parkir," katanya kepada media, Jumat (7/7/2023).
Baca Juga: Wisata Selancar di Pulau Merah
Selain itu pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan dinas perhubungan untuk membantu mengatur arus lalu lintas dan menyiapkan titik parkir di luar pelabuhan.
Tambah Armada dan Percepat Bongkar Muat
Tak hanya itu, PT ASDP Indonesia Ferry mempercepat waktu bongkar muat kapal di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur dan Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali. untuk mengatasi antrean panjang kendaraan.
“Waktu bongkar muat yang sebelumnya 15 menit, kami percepat menjadi 10 menit. Dengan percepatan itu, bongkar muat lebih efisien selain untuk mengatasi antrean kendaraan yang hendak masuk ke kapal,” kata General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Syamsudin, dilansir dari laporan Antara.
Selain bongkar muat, kata dia, pihaknya juga melakukan penambahan armada kapal yang melayani penyeberangan Ketapang-Gilimanuk.
Menurut Syamsudin, untuk kapal yang sandar di Dermaga Movable Bridge (MB) 1, 2 dan 3 ditambah dari sebelumnya hanya berjumlah 15 menjadi 18 kapal.
“Demikian juga di dermaga LCM (landing craft machine), armada kami tambah dari 12 menjadi 15 kapal,” katanya.
Sebagai dua pelabuhan yang terkoneksi, kata dia, koordinasi dan kesamaan sistem dua tempat ini penting agar pelayanan penyeberangan Jawa-Bali dan sebaliknya, berjalan lancar.
Pihaknya mengimbau pengguna jasa penyeberangan untuk memesan tiket secara online, serta tidak membeli tiket melalui calo.
“Ada aplikasi Ferizy untuk pembelian tiket. Isi data dengan lengkap, agar mudah saat hendak menyeberang,” katanya.
Terkait dengan antrean kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk beberapa waktu lalu dan belakangan juga terjadi di Ketapang, kata dia, PT ASDP Indonesia Ferry terus melakukan perbaikan dan peningkatan pelayanan serta infrastruktur untuk mengatasi hal tersebut.
“Dengan berbagai upaya serta kerja sama semua pihak terkait, kami berharap antrean menuju Pelabuhan Ketapang bisa segera teratasi,” katanya.
Menurutnya, peningkatan jumlah kendaraan yang hendak menyeberang dipengaruhi libur panjang sekolah saat ini.
Beberapa waktu lalu, antrean panjang sempat terjadi di Pelabuhan Gilimanuk yakni sekitar tujuh kilometer dari pelabuhan.
Saat itu, untuk mengurai antrean di jalan raya Denpasar-Gilimanuk, jajaran Polres Jembrana membuka kantong-kantong parkir seperti saat arus mudik Idul Fitri.
Beberapa hari belakangan, dari informasi yang diperoleh menyebutkan giliran antrean panjang kendaraan terjadi di Pelabuhan Ketapang.
Sejumlah warga Kabupaten Jembrana yang pulang dari Jawa mengaku harus antre berjam-jam sebelum bisa masuk pelabuhan.
“Saya antre dari jam 04.00 WIB, sampai hampir pukul 12.00 WIB baru bisa masuk pelabuhan,” kata Husnaen, warga asal Desa Pengambengan, Kecamatan Negara yang pulang dari Jember.
Kapal ‘Sapu Jagat’ KMP Jatra II
PT ASDP juga mulai mengoperasikan kapal sapu jagat untuk mengurai kemacetan di akses menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi per hari ini.
Kapal ‘sapu jagat’ yang diperbatukan adalah KMP Jatra II. Kapal tersebt sebenarnya melayani penyeberangan Ketapang-Lembar.
Namun, PT ASDP Indonesia Ferry mengalihkan rute KMP Jatra II untuk membantu mengurai kemacetan parah di jalur Situbondo-Banyuwangi itu.
KMP Jatra II sendiri memiliki kapasitas tiga kali lipat dibanding kapal yang biasa melayani penyeberangan Ketapang-Gilimanuk.
Menurut Syamsudin, kapal itu bisa memuat sekitar 130 kendaraan. Dengan lebih banyak kendaraan yang termuat, ia berharap kemacetan di jalan menuju pelabuhan bisa dikurangi.
Dengan beroperasinya KMP Jatra II, jumlah kapal yang melayani penyebrangan Ketapang-Gilimanuk sebanyak 34 unit. (IRN)
Baca Juga: Pengembangan Batik Banyuwangi
pt asdp ketapang banyuwangi penyebrangan antrean penyebrangan macet ketapang antrean pelabuhan ketapang kmp jatra ii
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024