CARITAU JAKARTA – Dua bank BUMN mengatakan sudah menyiapkan sejumlah uang tunai guna memenuhi kebutuhan transaksi nasabah menjelang Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah yang merupakan momentum konsumsi tinggi.
Dalam dengan rapat dengar pendapat di Komisi VI DPR di Jakarta, Selasa (28/3/2023) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyampaikan sudah menyiapkan uang tunai Rp49,6 triliun dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyiapkan sebesar Rp32 triliun.
Baca Juga: Selama Ramadan Transaksi Pemegang Kartu Bank Mandiri Tembus Rp3 Triliun
“Perspektif untuk hadapi libur Lebaran, di mana ada cuti tambahan 2 hari, dalam perhitungan kami, Bank Mandiri akan siapkan cash sebesar Rp49,6 triliun,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi.
Darmawan mengatakan kondisi likuiditas Mandiri memadai, yang terindikasi dengan rasio pinjaman terhadap simpanan (Loan To Deposit Ratio/LDR) masih di bawah 80 persen.
“Kami melihat kemampuan Bank Mandiri secara likuiditas cukup, karena kami memiliki cadangan likuiditas yang boleh dibilang cukup ample, kondisi likuiditas Rp15 triliun di safety level. Jadi untuk mengedepankan itu, kelebihan likuiditas bisa kami manfaatkan,” ujarnya.
Saat ini, kata Darmawan, terjadi 15 ribu transaksi di Mandiri setiap detik. Pada puncak libur lebaran mendatang, jumlah transaksi per detik diperkirakan akan meningkat menjadi 18 ribu.
Saat libur Lebaran, Darmawan mengatakan sejumlah kantor cabang Mandiri juga tetap melakukan kegiatan operasional. Selain itu, Mandiri menerapkan program LAJU atau Layanan Antar Jemput Uang.
“Ada inisiatif, walaupun cabang ada yang buka kami juga siapkan inisiatif baru yaitu LAJU, layanan antarjemput uang sehingga praktis nanti layanan dapat diberikan selama masa cuti lebaran,” kata Darmawan.
Dalam RDP dengan parlemen tersebut, Darmawan juga memaparkan kinerja emiten bersandi BMRI tersebut yang pada 2022 mencatat laba bersih konsolidasi sebesar Rp41,17 triliun atau tumbuh 46,8 persen secara tahunan. Total aset Mandiri secara konsolidasi hingga akhir 2022 mencapai Rp1.993 triliun.
Sementara itu Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan penyediaan uang tunai sebesar Rp32 triliun tersebut di luar cadangan bank.
“Terkait likuiditas, kemampuan bank menyediakan uang cash, maka kami sudah hitung kemampuan BRI untuk siap-siap, jaga-jaga di hari raya ini kami sediakan cash Rp32 triliun,” kata Sunarso.
Ia juga menyampaikan hingga akhir 2022, rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) BRI, sebesar 78,8 persen.
Sunarso memastikan bahwa BRI memiliki likuiditas yang baik untuk kebutuhan Lebaran dan juga membayar dividen Rp43 triliun dalam waktu dekat ini dari pencapaian laba di 2022.
“Likuiditas kami masih cukup. Termasuk kami akan membayar dividen Rp43 triliun di akhir bulan ini, sama kebutuhan cash untuk Lebaran Rp32 triliun,” kata Sunarso.
Dividen sebesar Rp43 triliun tersebut merupakan 85 persen dari laba bersih konsolidasian sepanjang Januari hingga Desember 2022 sebesar Rp51,4 triliun atau tumbuh 67,15 persen secara year on year (yoy).
Dalam RDP dengan parlemen tersebut, Sunarso juga memaparkan pencapaian penyaluran kredit BRI yang pada 2022 menjadi 9,2 persen atau menjadi Rp1.139 triliun dan ditargetkan bertumbuh 10-12 persen pada 2023.
Sedangkan aset BRI secara konsolidasi pada akhir 2022 terkumpul Rp1865,6 triliun konsolidasi atau tumbuh 11,2 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Adapun risiko dan kualitas kredit terlihat dari Rasio Kredit Bermasalah (Non Performing Loan/NPL) BRI pada 2022 sebesar 2,67 persen dan NPL tersebut ditargetkan terus terkendali berada di 2,6-2,8 persen pada 2023.(HAP)
Baca Juga: Paylater Bank Mandiri Limit Sampai Rp20 Juta, Begini Cara Pengajuannya
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024