CARITAU TUBAN – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Peringatan Dini bersama pemerintahan Desa Ngadipuro Kapubaten Tuban, Jawa Timur, menggelar geladi Peringatan Dini Bencana Banjir sebagai upaya peningkatan kapasitas di bidang kebencanaan, khsususnya penguatan sistem peringatan dini bencana di daerah-daerah rawan bencana seperti Tuban.
“Kegiatan geladi dan simulasi dilakukan pemasangan dan uji coba alat Early Warning Sistem (EWS) di dua lokasi, yakni di Mushola Al-Matab Desa Nadipuro dan halaman rumah Kepala Desa Tambakrejo,” kata Abdul Muhari, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Kamis (9/12/2021).
Kegiatan yang telah berlangsung sejak 10 November 2021 hingga 9 Desember 2021 melibatkan sedikitnya 70 partisipan yang terdiri dari fasilitator dari BNPB dan BPBD, Tim Siaga Bencana Desa Ngadipuro, perwakilan OPD Kabupaten Tuban, hingga perwakilan masyarakat dari Dusun Jepuro dan Dusun Klewer.
Direktorat Peringatan Dini BNPB bekerja sama BPBD Kabupaten Tuban memfasilitasi pembangunan dan penguatan sistem peringatan dini banjir di Desa Ngadirejo dan Desa Tambakrejo melalui program Prioritas Nasional Tahun 2021.
Enam Kabupaten Bengawan Solo
Kegiatan serupa dilakukan secara bersamaan di enam kabupaten di Jatim dan Jateng, sepanjang aliran sungai Bengawan Solo, yaitu Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Madiun.
Selain itu dilakukan pula workshop, finalisasi perlengkapan serta pembekalan geladi dan simulasi peringatan dini bencana banjir yang melibatkan masyarakat setempat.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban, Yudi Irwanto berharap melalui terbentuknya Tim Siaga Bencana, mampu meningkatkan upaya pengurangan risiko bencana khususnya akibat banjir.
"Saya berharap peralatan dan pengembangan kapasitas masyarakat yang sudah dibangun melalui terbentuknya Tim Siaga Bencana, mampu meningkatkan upaya pengurangan risiko bencana khususnya akibat banjir disepanjang aliran sungai Bengawan Solo," kata Yudi.
Perlu diketahui, Kabupaten Tuban merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang rawan terhadap bencana. BNPB pada tahun 2020 telah menetapkan Kabupaten Tuban menjadi salah satu kabupaten yang memiliki tingkat risiko tinggi terhadap ancaman cuaca ekstrim, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan lahan dan kekeringan.
Berdasarkan data BNPB, Kabupaten Tuban menempati posisi ke-145 dari 514 kabupaten/kota di Indonesia dengan indeks risiko sebesar 144,87 dan posisi ke-23 dari 38 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur dengan indeks risiko multi ancaman yang relatif tinggi.(GIB)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...