CARITAU JAKARTA - Artificial Intelligence (AI) telah menjadi tren yang merambah ke berbagai kalangan di masyarakat. Tidak terkecuali para capres dan cawapres yang menjadi subjek karya-karya kreatif dari para pembuat konten.
Pembuat konten tampil melalui karya-karya dengan konsep yang lebih kreatif, seperti menyandingkan para calon presiden (Capres) Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo bersama Jokowi dalam gaya K-Pop ala Korea.
Tak sampai disitu, para capres juga ditampilkan dalam gaya yang khas Eropa dengan balutan jas modern yang sedang trend saat ini.
Tidak hanya para calon presiden, namun juga para calon wakil presidennya seperti Cak Imin, Gibran Rakabuming Raka, dan Moch Mahfud Md turut tampil dalam gaya yang serupa, dengan mengenakan jas ala Eropa yang sedang populer.
Fenomena ini mencerminkan adanya kecenderungan untuk mengadopsi gaya berpakaian yang mengikuti tren global.
Hal ini juga menunjukkan bagaimana dunia politik dan media sosial saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain dalam membentuk citra dan popularitas para kandidat.
Dengan melihat fenomena ini, dapat disimpulkan bahwa peran media sosial dalam proses Pemilu telah berkembang pesat.
Apa yang dulunya dianggap sebagai konten yang kasar atau serius, kini menjadi lebih santai dan menghibur bagi masyarakat.
Bahkan, karya-karya tersebut menjadi sumber kegembiraan bagi banyak orang, seperti yang terlihat dari reaksi positif warga yang tersenyum melihatnya dan bahkan menggunakan foto-foto tersebut sebagai status WhatsApp mereka.
Dalam konteks ini, kreativitas para pembuat konten dan kemajuan teknologi memberikan warna baru dalam dinamika politik Indonesia.
Hal ini juga menunjukkan bahwa para pemimpin politik harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman dan memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan masyarakat secara efektif.
Dengan demikian, kita dapat menyaksikan bagaimana perubahan perilaku politik dan media sosial dapat membawa dampak signifikan dalam mempengaruhi persepsi dan sikap masyarakat terhadap calon pemimpin mereka.
Hal ini menunjukkan pentingnya penggunaan media sosial secara bijak dan kreatif dalam membangun citra dan mendukung politik kampanye. (DID)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...