CARITAU SURABAYA – Situs belanja online milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya e-peken selama Juli 2021 hingga April 2022 transaksinya mencapai Rp 14,491 Miliar.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Surabaya, Muhammad Fikser mengatakan dibukanya e-peken untuk umum per 1 April 2022, tercatat ada kenaikan transaksi hingga 74% dibanding Maret 2022.
"Sebelumnya status e-peken hanya bisa diakses oleh ASN Pemkot Surabaya. Seiring banyaknya permintaan masyarakat, sehingga kita buat menjadi go-publik dan siapa saja bisa mengakses untuk berbelanja produk-produk UMKM dan toko kelontong Surabaya," kata Fikser, Minggu (1/5/2022).
Per 1 April 2022, total ada 1.737 merchant atau pedagang resmi yang terdaftar di situs e-peken Surabaya. Dari jumlah tersebut di antaranya ada 820 Toko Kelontong, 751 UMKM, 165 Sentra Wisata Kuliner (SWK) dan 1 perusahaan daerah rumah daging.
Guna mendoronh transaksi terus meningkat, Dinkominfo Surabaya depannya segera merilis APK khusus e-peken yang disesuaikan dengan handphone berbasis Android dan iOS.
"Untuk sementara ini, masih berbasis website atau web mobile. Semoga dengan hadirnya web mobile e-peken ini bisa memberikan manfaat dan memudah masyarakat Kota Surabaya berbelanja mudah dengan kualitas yang tak kalah dengan toko modern pada umumnya," ujar Fikser.
Proses pembayarannya, pembeli bisa bertransaksi melalui QRIS. Setelah itu, pembeli bisa mengambil barang yang dibeli di toko langsung atau menggunakan jasa antar.
"Jadi ada berbagai macam produk UMKM seperti handy craft, busana fashion dan di Toko Kelontong ada berbagai jenis bahan kebutuhan pokok dan SWK menyediakan makanan minuman siap saji hingga daging dengan kualitas pilihan dari Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya," imbuhnya.
Cara mengaksesnya web mobile e-peken, yakni cukup dengan mengakses lama peken.surabaya.go.id. Kemudian customer diarahkan mengisi alamat email, setelah disetujui calon pembeli bebas memilih produk yang diinginkan.
"E-peken ini pemkot tidak ada ambil untung, jadi situs web ini sebagai regulator untuk memfasilitasi pelaku Toko Kelontong, UMKM dan konsumen. Sehingga tidak ada dana yang dikelola e-peken," pungkas Fikser.(HAP)
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...