CARITAU PEKANBARU – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjemput paksa mantan Gubernur Riau Annas Maamun (AM) dari kediamannya di Pekanbaru Riau karena tidak kooperatif memenuhi panggilan KPK. 

"Hari ini, tim penyidik KPK memanggil paksa AM dari tempat tinggalnya di Pekanbaru, Riau," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya seperti dirilis Antara, di Jakarta, Rabu.

Menurut Ali Fikri, pemanggilan paksa dilakukan karena Annas dinilai tidak kooperatif untuk hadir memenuhi panggilan tim penyidik KPK.

"Pemanggilan terhadap yang bersangkutan sebelumnya telah dilakukan secara patut dan sah menurut hukum," ucap Ali.

Selanjutnya, Annas dibawa ke Gedung KPK Jakarta untuk diperiksa lebih lanjut.

Namun Ali belum menginformasikan lebih lanjut terkait kasus apa sehingga KPK menjemput paksa Annas.

Annas merupakan mantan terpidana perkara korupsi terkait alih fungsi lahan di Provinsi Riau dan telah bebas dari Lapas Sukamiskin Bandung pada 21 September 2020.

Pada 2015, Annas divonis 6 tahun penjara dan denda Rp200 juta subsider 2 bulan kurungan oleh Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bandung setelah  terbukti bersalah dalam korupsi alih fungsi lahan yang merugikan negara Rp5 miliar.

Annas mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA), namun kasasi ditolak dan hukumannya justru diperberat MA menjadi 7 tahun penjara.

Pada 2019, Presiden Joko Widodo memberikan grasi kepada Annas berupa pengurangan jumlah pidana dari pidana penjara 7 tahun menjadi 6 tahun.(GIBS)