CARITAU JAKARTA - Jubir Anies Baswedan, Sudirman Said merasa tak ada yang dilanggar terkait majunya mantan Gubernur DKI Anies Baswedan dengan perjanjian politik antara Anies dengan Prabowo Subianto.

Mantan Menteri ESDM itu meyakini perjanjian politik itu sifatnya hanya berlaku pada saat Pilpres 2019 lalu. Atau dengan kata lain tidak berlaku pada Pilpres 2024. "Kalau itu hanya merupakan perjanjian yang punya konteks satu ketika, ya konteks itu tidak berlaku lagi," kata Sudirman dikutip dari YouTube Akbar Faizal Uncensored, Senin (13/2/2023).

Baca Juga: Komentari 'Dirty Vote', Anies Baswedan: Itu Cara Rakyat Merespons Kecurangan

Seperti diketahui, belakangan ini heboh isu perjanjian politik Anies dengan Prabowo. Dalam perjanjian itu, disebut-sebut Anies menyatakan tidak akan maju Pilpres selama Prabowo masih ikut nyapres.

Dirinya pun menantang Sandiaga Uno atau petinggi Gerindra lainnya untuk membongkar dokumen perjanjian politik antara Anies dengan Prabowo Subianto.

"Lebih baik memang yang punya dokumen itu dikeluarkan saja ke publik. Kalau itu merupakan sesuatu yang sifatnya kewajiban yang ril biarkan yang punya kewajiban menyelesaikannya," ujar Sudirman.

"Jadi, saya sih berharap apa itu Bang Sandi, Bang Dasco juga menyimpan katanya, keluarkan saja ke publik. Jelaskan kepada masyarakat," sambungnya.

Untuk diketahui, perjanjian politik tersebut pertama kali diungkap oleh Sandiaga Uno. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu mengatakan, perjanjian itu dibuat saat Anies dan dirinya akan maju Pilgub DKI Jakarta 2017 silam.

Menurut Sandi, draft perjanjian itu disusun oleh Fadli Zon secara tertulis serta ditanda tangani Prabowo, Anies, dan dirinya. Ia pun mengeklaim dokumen tersebut masih tersimpan rapi di brankas Fadli Zon.

Kendati begitu, Fadli Zon hingga kini belum mengungkap kebenaran dokumen perjanjian politik Anies dengan Prabowo tersebut. (DID)

Baca Juga: Keras! Anies Baswedan Kritik IKN: Menambah Ketimpangan