CARITAU JAKARTA – Optimisme anak muda saat ini sangat rendah terhadap kegiatan politik dan penerapan hukum di Indonesia.
Demikian hasil Survei Indeks Optimisme Generasi Muda 2023 yang dilakukan Good News From Indonesia (GNFI) berkolaborasi dengan perusahaan riset Populix.
“Survei indeks ini bertujuan untuk mengukur tingkat optimisme anak muda terhadap masa depan Indonesia dalam berbagai aspek, beserta berbagai alasan yang melatarbelakanginya,” kata founder GNFI Akhyari Hananto, dalam keterangannya, Minggu (19/11/2023).
Indeks ini mengungkap tingkat optimisme generasi muda terhadap lima dimensi utama, yang meliputi: Pendidikan dan Kebudayaan, Kebutuhan Dasar, Ekonomi dan Kesehatan, Kehidupan Sosial, Politik dan Hukum.
Selain itu, indeks tahun ini juga menyoroti secara khusus dimensi tambahan yaitu Lingkungan dan Pemilu, yang sedang banyak menjadi perhatian umum di tahun 2023.
Jika melihat dua tahun ke belakang dengan nilai rata-rata optimisme 7,2, terlihat terjadinya pertumbuhan tingkat optimisme pada anak muda tahun ini, di mana Indeks optimisme 2023 sebesar 7,7 dari skala 10.
Hasinya dimensi pendidikan dan kebudayaan menduduki peringkat optimisme paling tinggi, lalu disusul dengan kebutuhan dasar, ekonomi dan kesehatan dan kehidupan sosial, sementara pada politik dan hukum menjadi yang terendah.
“Di tengah berbagai situasi yang sebetulnya wajar apabila masyarakat menjadi pesimis, kita bersyukur masih punya modal masyarakat terutama anak-anak muda yang ternyata masih optimis. Hal ini seharusnya dapat dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan, terutama penyelenggara negara, bagaimana modal optimisme ini digerakkan dengan berbagai kebijakan, program, dan aktivitas yang dapat menggerakkan kemajuan,” papar Akhyari Hananto.
Akhyari mengungkapkan sektor politik dan hukum menjadi sektor dengan tingkat optimisme paling rendah, hampir sama dengan kondisi tahun lalu. Sektor ini hanya mencatat skor 5,72.
“Persepsi bahwa praktik korupsi di Indonesia masih sangat tinggi merupakan alasan utama anak muda pesimis terhadap sektor ini,” ujarnya.
Selain itu, responden juga masih merasa pesimistis terhadap penegakan hukum di Indonesia yang tidak diskriminatif di masa depan. Dari semua aspek yang ada, isu korupsi dan penegakan hukum menjadi permasalahan yang paling banyak diragukan responden.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum periode 2017-2022, Ilham Saputra menyorot Korupsi Kolusi dan Nepotisme menjadi indeks nilai optimisme yang paling rendah, namun ini merupakan ‘pesimis yang optimis’ dimana anak muda sangat concern terhadap KKN.
“Di mana situasi ini dapat kita dorong agar anak muda mampu membangun kesadaran politik,” katanya.
Misalnya, lanjut Ilham, dengan mengajak anak muda untuk mengecek latar belakang para calon legislatif maupun eksekutif yang sedang bersaing.
“Politik dan hukum ini sangat dipengaruhi oleh faktor pemimpin, dan anak muda memegang peran penting untuk menentukan nasib Indonesia ke depan dengan menyuarakan pendapatnya dan memilih pemimpin yang tepat,” ungkap Ilham
Survei tahun ini juga menyoroti secara khusus tentang Pemilu, untuk mengetahui apa yang menjadi perhatian generasi muda.
Hasilnya, meski pada aspek politik cenderung pesimis, namun pada aspek Pemilu masih cukup optimis dengan skor 7.0 dari skala 10. Unsur dengan skor tertinggi adalah memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi, menunjukkan sebenarnya anak muda antusias menyambut Pemilu.
“Namun, mereka masih menyimpan keraguan pada kinerja penyelenggara Pemilu,” kata Timothy Astandu, CEO & Co-Founder Populix.
Timothy mengatakan hasil survei dan kolaborasi dengan GNFI ini bertujuan untuk mengetahui pendapat generasi muda tentang hal-hal yang menjadi perhatian untuk perkembangan bangsa di masa depan.
“Kami melihat dengan adanya bonus demografi di mana dalam beberapa tahun ke depan akan didominasi oleh generasi milenial dan juga generasi Z, hal ini menjadi sangat penting untuk diperhatikan oleh seluruh pemangku kepentingan di Indonesia, aspek-aspek yang harus dibenahi dan apa saja yang dapat terus didorong pertumbuhannya,” terang Timothy. (HAP)
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...