CARITAU SURABAYA – Setelah sukses meraih penghargaan Kota Layak Anak (KLA) kategori Utama lima kali secara berturut-turut, Kota Surabaya mengusulkan kepada Unicef untuk menjadikan sebagai Kota Layak Anak Dunia.
Hal itu diungkap oleh Perwakilan Unicef Kurniasih Zulhadji ketika melakukan monitoring KLA di Kota Surabaya, Rabu (2/11/2022).
Baca Juga: Hadiri KTT ke-43 ASEAN, Ini Pesan Choi Siwon untuk Para Pemimpin ASEAN
Pada kesempatan itu, Kurniasih mengatakan bahwa di Unicef itu ada Child-Friendly City Initiatives (CFCI) yang merupakan Kota Layak Anak Dunia, dan sudah ada permintaan dari Wali Kota Surabaya untuk menginisiasi CFCI Unicef.
“Kami menyambut baik permintaan ini dan mendukung itu supaya go internasional CFCI Unicef. Siapa tahu nanti Surabaya bisa menjadi inisiator pertama CFCI Unicef di Indonesia. Apalagi kan di Surabaya ini ada perwakilan kita yang saya yakin selalu bersinergi dengan Pemkot Surabaya,” kata Kurniasih.
Ia menjelaskan CFCI Unicef ini tahapan-tahapannya hampir sama dengan KLA. Namun, lebih difokuskan pada prosesnya, dan setiap tahap proses itu harus melibatkan anak.
CFCI itu juga ada penghargaannya, yang juga difokuskan pada indikator tertentu, seperti di Kota Surabaya yang terkenal dengan partisipasi anaknya, maka mungkin nanti masuk dalam penghargaan CFCI kategori partisipasi anak.
“Jadi, tidak secara menyeluruh yang kami (Unicef) lihat, tapi lebih difokuskan pada salah satu indikator tertentu,” ungkapnya.
Ketika ditanya apakah Surabaya sudah layak mendapatkan predikat Kota Layak Anak Dunia, Kurniasih menjelaskan bahwa soal layak atau tidaknya, pernah menjadi perbincangan dengan kementerian ketika ada pertemuan di Solo.
Ternyata, beberapa kota yang berhasil menerima KLA kategori Utama (termasuk Surabaya), sudah sangat layak dan bisa mengimplementasikan CFCI Unicef.
“Di Asia Tenggara itu sudah ada Vietnam, dan sebenarnya Indonesia sudah lebih baik daripada Vietnam soal KLA-nya, jadi kenapa tidak untuk diimplementasikan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Surabaya Tomi Ardiyanto mengaku membutuhkan dukungan dan dorongan dari Bappenas dan Unicef agar bisa naik tingkat ke Kota Layak Anak Dunia.
“Kami sangat membutuhkan dukungan itu. Makanya, pada kesempatan ini kami juga sampaikan banyak program dan progres terkait Kota Layak Anak di Surabaya. Tentunya, kami berharap dari pihak Bappenas dan Unicef ke depan bisa membantu kami naik tingkat menjadi Kota Layak Anak Dunia,” katanya.
Pada kesempatan itu, perwakilan dari Unicef juga diajak mengunjungi beberapa tempat untuk melihat langsung berbagai fasilitas Kota Layak Anak di Surabaya.
Kunjungan itu mulai dari SMPN 1 Surabaya di Jalan Pacar no.4, SDN Kaliasin 1 Jalan Gubernur Suryo no.26, RW 8 Candirejo Kelurahan Genteng, Siola Puspaga, Rumah Anak Prestasi, Taman Flora, Puskesmas Ngagel Rejo, Shelter ABH, Shelter Perempuan, hingga Balai RW 5 Genteng. (HAP)
Baca Juga: Menginspirasi Keseharian Balita, Konten Hiburan Karya Arek Suroboyo Raih 10 Juta Subcribers
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...