CARITAU SURABAYA –- DPRD dan Pemkot Surabaya menyepakati alokasi anggaran beasiswa sekolah menengah atas (SMA) sederajat di Surabaya, Jawa Timur, pada 2023 dialokasikan untuk 25 ribu pelajar dari keluarga miskin.
"Beasiswa itu diberikan kepada setiap pelajar senilai Rp200 ribu per bulan," kata Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Sabtu (21/1/2023)
Baca Juga: Kapal Kargo Terbakar di Pelabuhan Tanjung Perak
Beasiswa tersebut diharapkan bisa membantu pembiayaan sekolah dan alat-alat sekolah. "Kalau ada pelajar SMA/SMK Surabaya dari keluarga tidak mampu, bisa diajukan untuk mendapatkan beasiswa," katanya saat bertemu puluhan pelajar SMA dan SMK Negeri dan swasta yang diinisiasi Aliansi Pelajar Surabaya (APS).
Saat pertemuan itu, Adi menerima berbagai curhat dari pelajar di antaranya pungutan SPP dan bantuan sekolah, terutama di SMA/SMK negeri.
Mendapati hal itu, Adi menegaskan, pentingnya inisiatif dari para pelajar, terutama di era digital ini, mudah sekali menemukan berbagai sumber referensi bacaan, e-book, dan narasumber dari internet.
"Sekarang, yang menjadi jendela dunia adalah internet. Berbeda dari pelajar di era 80-an, yang harus membaca buku-buku cetakan untuk memperkaya khasanah pengetahuan," katanya.
Untuk itu, yang penting adalah inisiatif dari para pelajar untuk menambah referensi dari berbagai sumber. Inisiatif untuk mengasah talenta, meningkatkan kompetensi, dan membuat berbagai kegiatan kreatif.
Ia juga mengajak para pelajar untuk menghargai waktu, yang berlalu, berganti, dan tidak pernah berulang. "Manfaatkan waktu demi waktu untuk melakukan hal-hal yang positif, menata masa depan kita," ujar.
Tentang pembiayaan sekolah, Adi menyatakan tidak bisa ikut campur karena untuk level SMA/SMK tidak dalam pengelolaan Kota Surabaya. Meski demikian, DPRD dan Pemkot Surabaya telah mengalokasikan anggaran dari APBD untuk beasiswa pelajar SMA/SMK yang tidak mampu pada 2023.
Ia juga mengajak para pelajar untuk solider, membantu teman-temannya yang kesulitan biaya. Sekaligus menciptakan berbagai instrumen untuk meningkatkan rasa kesetiakawanan di antara para pelajar.
Adi juga mengajak para pelajar mengikis kenakalan remaja, fenomena gengster serta menjaga dan memperkuat Surabaya sebagai kota besar yang toleran, menghargai berbagai perbedaan.
"Memperkuat toleransi, gotong royong, dan kerja sama dalam masyarakat yang multikultural. Ini harus kita perkuat di semua lini," katanya.
Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Airlangga (Unair) sekaligus pendiri Aliansi Pelajar Surabaya Aryo Seno Bagaskoro mengajak para pelajar Surabaya untuk meningkatkan kemampuan diri, dan memperkuat solidaritas di antara para pelajar.
"Para pelajar yang tidak mampu, silahkan diinventarisasi. Nanti kita ajukan kepada Pemkot Surabaya. Ini akan meringankan beban pembiayaan para pelajar dan keluarganya," kata Seno.(HAP)
Baca Juga: Prediksi Cuaca Indonesia Rabu 19 April, BMKG: Waspada Hujan di Kota Ini
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024