CARITAU SURABAYA— Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim telah mendistribusikan 77.312 liter minyak goreng untuk operasi pasar ke seluruh kabupaten/kota.
“Guna menjaga daya beli masyarakat serta stabilisasi harga minyak goreng, operasi pasar dengan harga Rp 14.000/liter di provinsi Jatim digelar sejak 14 Desember 2021 sampai 6 Januari 2022,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Jumat (7/1/2022).
Baca Juga: Mampir ke Kediaman Khofifah di Surabaya, Gibran: Terima Kasih Sudah Berjuang dan Menang
Khofifah mengatakan harga pasaran minyak goreng saat ini masih di kisaran Rp. 18.000 - 19.000 per liter. Karenanya operasi pasar yang digelar Sidoarjo pada Kamis (6/1/2022) Pemprov Jatim memberikan subsidi lagi sebesar Rp 2.000 sehingga pada operasi minyak murah masyarakat bisa mendapatkan harga lebih murah yakni Rp 12.000/liter
Operasi pasar minyak goreng di Halaman TK Al Ahmad, Magersari, Kabupaten Sidoarjo kemarin menyediakan 1.200 kantong kemasan minyak masing-masing 1 liter.
"Kemarin Pemprov menggelontorkan sebanyak 2.000 liter. sebanyak 1.200 liter untuk operasi di Sidoarjo dan sisanya OP di Surabaya," ungkapnya.
Khofifah berharap, dalam waktu dekat terdapat program intervensi stabilisasi harga minyak goreng dari pemerintah pusat yang nantinya bisa sampai di tingkat konsumen dengan harga maksimal Rp. 14.000 per liter sehingga bisa lebih terjangkau dan meringankan masyarakat.
Didampingi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov Jatim Drajat, Gubernur Khofifah menyampaikan saat ini Pemprov Jatim tengah menunggu pasokan minyak subsidi dari Pemerintah Pusat.
Khofifah juga memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar bahwa kenaikan harga minyak goreng memang terjadi secara global. Akan tetapi, pemerintah terus berupaya mencari solusi agar harga bisa kembali stabil.
"Tidak hanya di Jatim saja. Di seluruh dunia mengalami (kenaikan). Saat ini kita masih menunggu pasokan dari Pemerintah Pusat. Harapannya minggu depan (minyak goreng subsidi) sudah bisa diakses masyarakat," katanya
Mantan Menteri Sosial RI ini menyebut bahwa kenaikan harga minyak goreng ini juga turut menjadi penyebab kenaikan angka inflasi di Jatim.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Prov Jatim per Tanggal 3 Januari 2022 Provinsi Jawa Timur mencatatkan tingkat inflasi sebesar 2,45 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 dan 2019, di mana masing-masing tahun mencatatkan 1,44% dan 2,12%.
Pada Desember 2021, dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK), Jatim mengalami kenaikan inflasi sebesar 0,69% yaitu dari 106,52 pada bulan November 2021 menjadi 107,26 pada bulan Desember 2021.
"Kondisi kenaikan minyak goreng bersamaan dengan kenaikan harga cabai rawit serta telur sehingga menjadi pemicu inflasi pada bulan November dan Desember 2021 ," pungkas Khofifah. (HAP)
Baca Juga: Operasi Pasar Elpiji 3 Kg
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024