CARITAU JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berpendapat konflik Rusia dan Ukraina berpotensi ciptakan tingginya ketidakpastian, baik pada harga komoditas maupun pasar modal dan pasar keuangan.
"Ini akan menjadi tantangan bagi semua negara yang menavigasi proses pemulihan," ujar Sri Mulyani dalam Webinar Fitch on Indonesia 2022 di Jakarta, Rabu, (16/3/2022), dilansir Antara.
Ia menjelaskan harga beberapa komoditas saat ini sudah meningkat sangat ekstrim di berbagai belahan dunia.
Sementara itu, volatilitas di pasar modal dan pasar keuangan terjadi karena pemberian sanksi ekonomi berbagai negara kepada Rusia.
Hal tersebut pun diperkeruh dengan kebijakan berbagai negara yang diperketat, mulai dari moneter maupun fiskal.
"Ini semua akan menjadi ancaman yang sangat nyata bagi proses pemulihan ekonomi, baik di negara maju maupun negara berkembang," jelas perempuan kelahiran 26 Agustus 1962 ini.
Sri Mulyani menilai global menghadapi cukup banyak risiko ekonomi saat ini, belum ditambah dengan masih adanya pandemi COVID-19 dan gangguan pasokan yang menyebabkan kenaikan inflasi.
Maka dari itu, seluruh dunia saat ini belum bisa secara pasti menerima begitu saja bahwa pemulihan ekonomi akan terus berlanjut dengan kondisi yang masih dipenuhi ketidakpastian.
Meski demikian, menurut Sri Mulyani, Indonesia cenderung bisa menahan gejolak yang diakibatkan dari berbagai risiko ekonomi tersebut, terutama karena Rusia tak terlalu memberi peran besar terhadap perekonomian domestik secara keseluruhan. (RIO)
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...