CARITAU JAKARTA – Sebagai perias wajah atau makeup artist Slamet Wiyono yang akrab disapa Slam sedang naik daun. Pelanggannnya para pesohor jelita mulai Bunga Citra Lestari, Rossa, Andien, Luna Maya dan sederet nama cantik lainnya.
Suskes menjadi makeup artist di Jakarta, punya banyak koneksi artis dan dibayar puluhan juta untuk satu kali pekerjaan, tentu merupakan pencapaian yang tak pernah dibayangkan oleh Slam yang lahir dan besar di Kelurahan Tanjung Raya, Kota Bandar Lampung.
Slam memulai hobi makeup sejak kelas 4 SD. Saat itu kakak Slam yang bekerja di Jakarta, rutin membelikan Slam pelengkapan make up dan dia mulai belajar otodiak.
“Itu masih make up iseng-iseng,” ujar Slam kepada caritau.com belum lama ini.
Keisenganya ternyata membuahkan hasil. Slam kecil yang saat itu masih dipanggil Slamet, mulai dikenal di kampung. Saat kelas 6 SD, karier Slam sebagai perias amatir dimulai.
“Tapi waktu itu belum sampai merias pengantin. Baru merias pagar ayu dan dayang-dayang,” katanya tersenyum.
Slam pun serius menekuni profesinya. Saat duduk di bangku SMP, nama Slamet sebagai penata rias mulai menyebar lebih luas. Slam sering diminta merias pernikahan orang-orang di luar desanya.
Pada usia 13 tahun dan kelas 1 SMP, Slam sudah dipercaya menjadi perias para pengantin.
“Waktu itu sudah mulai ramai permintaan ke aku. Pagi sebelum berangkat sekolah aku ngerias pengantin. Nah siang pulang sekolah, aku lanjut untuk kostum kedua,” kenang Slam.
Honor Pertama Rp50 Ribu
Lalu berapa honor saat itu?
Slam tertawa mengenang honor pertama kalinya.
“Waktu itu dapat uang Rp50 ribu setelah merias 14 orang. Senang banget, uangnya aku beliin payung kecil,” beber anak bungsu dari lima bersaudara ini.
Tantangan Slam menjalani profesi perias sejak usia dini tak lain cibiran teman-teman sebaya. Mereka mengejek Slam yang laki-laki menjadi perias.
“Berbeda dengan masyarakat sekarang yang lebih terbuka, zaman itu laki-laki menjadi penata rias masih tabu,” katanya.
Alih-aling terpuruk, cibiran justru membuatnya semakin semangat mengejar mimpi menjadi perias profesional.
“Aku suka diledekin, tapi itu gak buat mental aku down. Aku hanya fokus untuk mengejar mimpiku,” kata Slam.
Untunglah kedua orang tua mendukungnya. Tak sekalipun mereka melarang Slam merias meski masih sekolah. Pesan yang masih terngiang di kepala Slam dari sang ibu adalah ‘Asalkan tak menganggu sekolah’.
Ibunda Slam tampaknya memaklumi hobi puteranya karena dia dulu tak diizinkan oleh orang tua menjadi perias. Larangan yang janggal mengingat
nenek Slam justru berprofesi dukun kawin, sebutan di kampung Slam buat seorang penata rias.
“Maklumlah di zaman itu, penata rias dianggap pekerjaan yang kurang menjanjikan. Makanya disebut dukun,” tuturnya.
Salah satu bentuk dukungan yang tak mungkin dilupakan Slam adalah saat sang ibu mendukungnya penuh untuk mengambil sekolah di Puspita Martha International Beauty School pada tahun 2010.
Slam pun menimba ilmu selama enam bulan dengan biaya pendidikan lumayan.
“Sekolah di sana menjadi pintu masuk aku ke dunia profesional. Saat ini aku memang bisa merasakan hasilnya, tapi yang terpenting adalah semua karena jasa orang tua aku. Tak sekalipun bisa aku lupakan,” beber pria yang menikah pada Agustus 2020.
Pertama Merias Tantri Kotak
Selepas lulus sekolah makeup dengan predikat siswa terbaik, pintu kesuksesan seakan telah terbuka buat Slam.
Ia mulai menjadi makeup artis untuk berbagai macam program televisi seperti musik pagi. Slam mulai berkenalan dengan artis dan penyanyi yang sebelumnya hanya bisa dia lihat di televisi.
“Artis pertama yang aku make up-in itu Tantri Kotak. Dia yang kesannya cewek rocker yang cuek, aku rias menjadi Tantri yang sangat feminin tapi tetap tidak meninggalkan kesan rockstar-nya,” ujar pria yang lahir pada 8 Februari 1989 ini.
Tak hanya menjadi make up artis, Slam juga sering diminta menjadi pembicara seminar tentang make up. Seminar-seminar inilah yang membuatnya harus mengganti nama panggung dari Slamet Wiyono menjadi Slam Wiyono.
“Supaya lebih simpel saja,“ katanya terbahak.
Secara perlahan namun pasti, pencapaian Slam semakin meningkat. Salah satunya merias wajah Luna Maya yang diakuinya sebagai pemicu menjadi make up artis profesional.
Slam begitu kagum dengan kecantikan Luna Maya yang dilihatnya di televisi yang terlihat sangat cantik, anggun dan menawan.
Saat itu Slam bahkan memutuskan dalam hati bahwa suatu saat harus bisa merias wajah Luna Maya.
“Alhamdulillah kesampaian,” tutur Slam.
Kunci kesuksesan Slam menjadi makeup artis tak hanya kemampuan merias wajah, namun juga sikap yang baik dalam melayani siapa pun.
“Aku selalu pegang tiga prinsip: attitude, skill dan knowledege. Kalau ketiganya kita punya, insyaallah jalan kita akan dimudahkan,” imbuhnya.
Saat ini Slam mengaku memasang tarif puluhan juta untuk jasanya.
“Kesannya aku mahal banget. Padahal enggak kok kalau dibanding yang lain. Kalau buat pernikahan biasanya aku pasang tarif Rp25 juta,” ujarnya.
Selai merias, pada tahun 2018 Slam membangun usaha penyedia jasa pernikahan yang diberi nama Slam Wedding.
Perjalanan karier Slam merupakan kisah anak kampung yang berjuang mengejar mimpi.(RIO)
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...