CARITAU JOMBANG – Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Jombang meninggal dunia kurang dari 24 jam setelah mengikuti vaksinasi Covid-19. Muhammad Bayu Setiawan (12) meninggal setelah mendapatkan vaksinasi dosis pertama jenis Pfizer.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Jombang Mundjidah Wahab menyatakan penyebab meninggalnya siswa kelas 6 SD itu bukanlah karena vaksin. Sebab, pemberian vaksin kepada Bayu sudah dilakukan berdasarkan prosedur yang ditetapkan Kemenkes untuk anak usia 6-11 tahun.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta kematian siswa kelas 6 SDN Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Jombang itu tidak diartikan akibat vaksinasi.
"Maka saya ke sini untuk menyampaikan kepada orang tuanya, keluarganya dan sudah dijelaskan bahwa ini tidak gara-gara vaksin. Karena intinya vaksin itu untuk menyehatkan warga dan masyarakat yang saat ini dikonsentrasikan untuk anak usia sekolah dari 6-11 tahun dan itu dilakukan di seluruh Indonesia. Kemudian semua itu Allah SWT yang menghendakinya," kata Mundjidah kepada wartawan usai takziah di rumah duka, Dusun Bendungrejo, Desa/Kecamatan Jogoroto, Selasa (28/12/2021).
Adapun pemeriksaan kesehatan sebelum Bayu disuntik dosis pertama jenis Pfizer di Puskesmas Mojowarno, Jombang pada Senin (27/12) pagi, sudah dilakukan dengan baik.
"Ini sudah sesuai. Jadi, kan sebelum divaksin di-screening dulu, dilihat kesehatannya, semuanya memenuhi syarat, tidak ada masalah apa-apa," terangnya.
Oleh sebab itu, tegas Mundjidah, Bayu meninggal bukan karena vaksin COVID-19 atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
"Prosedur yang dilakukan puskesmas sudah sesuai semua. Jadi, itu artinya tidak dari vaksin. Karena prosedur sudah sesuai, screeningnya juga bagus. Dikembalikan lagi Allah SWT sudah menghendakinya," tandasnya.
Berdasarkan penuturan pihak keluarga, pada tengah malam hari setelah paginya divaksin dosis pertama Pfizer, Bayu tiba-tiba mengalami demam dan muntah-muntah. Orang tuanya panik, namun tak segera membawanya ke rumah sakit. Baru pada pukul 04.00 WIB, bocah berusia 12 tahun itu dibawa ke Puskesmas Mayangan, Kecamatan Jogoroto, dan satu jam kemudian sudah dinyatakan meninggal dunia.
Sebetulnya, jadwal vaksin Bayu bukanlah hari Senin (27/12). Hari tersebut ia pilih lantaran berhalangan hadir pada jadwal pertama, Kamis (23/12), karena baru selesai dikhitan beberapa hari sebelumnya. (DIM)
anak sd di jombang meninggal usai vaksin covid-19 bupati jombang
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...