CARITAU JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) telah melakukan operasi sumbing bibir gratis sebanyak tujuh kali sejak tahun 2018 yang diselenggarakan di beberapa wilayah di Indonesia kepada 142 pasien kurang mampu.
“Kami sudah melakukan baksos operasi sumbing bibir gratis di RS ST Carolus Borromeus, Kupang Nusa Tenggara Timur sebanyak dua kali, RSUD Dolok Sanggul Sumatera Utara, RS Sari Asih Serang Banten, RSUD Surodadi Tegal, dan RSI Wonosobo Jawa Tengah. Total pasien yang telah dioperasi adalah 142 pasien," kata Direktur Sido Mucul Irwan Hidayat, Jumat (12/8/2022)
Sebagai bentuk kepedulian perusahaan, Sido Muncul kembali menggelar baksos operasi sumbing bibir gratis bekerja sama dengan Smile Train Indonesia di RS Selaras, Cisauk, Tangerang, pada Sabtu, 6 Agustus 2022.
Bantuan Operasi Sumbing Bibir senilai Rp280 juta diserahkan secara simbolis Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat kepada Country Manager and Program Director Smile Train Indonesia Deasy Larasati disaksikan Direktur PT Bintara Arnirah Saraswati selaku pemilik RS Selaras.
Bantuan diberikan untuk 40 pasien penderita sumbing bibir di wilayah Tangerang dan sekitarnya yang dilakukan secara bertahap setelah para pasien melakukan proses screening sehari sebelumnya.
“Kami kembali memberikan bantuan bantuan untuk 40 pasien. Bantuan kami fokuskan bagi penderita yang berasal dari keluarga kurang mampu. Kami berharap operasinya berjalan dengan lancar agar pasien dapat kembali tersenyum dan dapat meningkatkan kepercayaan dirinya dalam bersosialisasi," kata Irwan.
Bibir sumbing merupakan cacat bawaan lahir yang terjadi pada bagian bibir dan langit-langit. Celah tersebut bisa terdapat di tengah, kanan, atau kiri bibir.
Selain di bibir atas, sumbing juga bisa terjadi pada langit-langit mulut.
Banyak faktor penyebab kasus ini yaitu kekurangan gizi pada tiga bulan pertama kehamilan dimana organ tubuh mulai terbentuk, kekurangan salah satu unsur mineral (Zn) yang terkandung dalam air yang diminum oleh ibu calon bayi, faktor keturunan, perkawinan keluarga dekat, dan lainnya.
Fakta menunjukan bahwa di Indonesia penderita sumbing bibir dan langit-langit kebanyakan berasal dari keluarga kurang mampu.
Para penderita bibir sumbing kerap menghadapi sejumlah kendala dalam menjalani kehidupan. Adapun kendala yang harus mereka hadapi mulai dari sulit mengonsumsi makanan, berbicara hingga pergaulan di tengah masyarakat.(HAP)
Bawaslu RI Gelar Media Gathering untuk Evaluasi Pe...
RDF Rorotan Segera Beroperasi di Jakarta, Olah 2.5...
DPRD DKI Jakarta Dukung PAM Jaya Tingkatkan Layana...
Karutan Makassar Perketat Pengawasan Penyalahgunaa...
Sekda Marullah Beri Penghargaan Siddhakarya Bagi 1...