CARITAU SEMARANG - Bencana banjir dan tanah longsor melanda hampir sebagian besar Kota Semarang, Jawa Tengah sejak Rabu (13/3). Banjir dan longsor tersebut terjadi akibat hujan dengan intensitas sedang hingga deras yang mengguyur sejak siang hingga dini hari, Kamis (14/3/2024).
Berdasarkan pantauan Caritau.com di sejumlah linimasa, tak hanya banjir, longsor juga terjadi di sepuluh titik di kota Semarang.
Dikutip melalui keterangan tertulisnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, merinci sejumlah titik longsor di Kota Semarang:
- Tanah longsor di wilayah Jl. Srikaton barat RT 2 RW 6 Kelurahan Purwoyoso;
- Talud Longsor RT 1 RW 7 Kelurahan Sendangmulyo;
- Talud Ambrol Ngaglik Lama RT 3 RW 5 Kelurahan Bendungan;
- Tanah Longsor Jl. Jomblang Perbalan RT 1 RW 2 Kelurahan Candi;
- Tanah Longsor Jl. Gombel Lama RT 5 RW 5 Kelurahan Tinjomoyo;
- Longsor Lempongsari RT 6 RW 1 Kelurahan Lempongsari;
- Longsor di rumah di Kampung Baru RT 1 RW 15 Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari;
- Talud ambrol di Jl. Ngesti Waluyo Kelurahan Mlatibaru;
- Talud belakang rumah longsor di Jalan Saputan Barat, RT 3 RW 13 Kelurahan Jomblang; dan
- Longsor RT 04 RW 09 Kelurahan kembangarum.
Banjir Genangi Kota Semarang
Sementara itu, banjir juga menggenangi sejumlah titik di kota Semarang, di antaranya kawasan Kota Lama. Ketinggian air yang menggenangi kawasan Kota Lama berkisar antara 20 hingga 50 cm. Sejumlah ruas jalan di kawasan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan bermotor.
Baca Juga: Upacara Piodalan Pura Agung Girinatha di Semarang
Kasat Lantas Polrestabes Semarang AKBP Yunaldi meminta masyarakat menghindari kawasan Kota Lama dan mencari jalur alternatif lain.
"Banjir masih menggenang, karena curah hujan tinggi," katanya, dikutip dari laporan Antara, Kamsi (14/3/2024)
Selain kawasan Kota Lama, Stasiun Semarang Tawang juga terendam banjir. Akibatnya PT KAI mengalihkan layanan naik dan turun penumpang di Stasiun Semarang Tawang. Manajer Humas PT KAI Semarang Franoto Wibowo di Semarang, mengatakan, banjir mengakibatkan aktivitas perkeretaapian di Stasiun Tawang terganggu.
Banjir menggenangi kawasan lobi penumpang serta rel di appron tempat naik turun penumpang.
"Calon penumpang diminta datang ke Stasiun Poncol sesuai jadwal yang tertera pada tiket," katanya.
Meski kawasan Stasiun Tawang dilanda banjir, kata dia, kondisi Stasiun Semarang Poncol masih aman dari genangan.
Lalu Lintas Sempat Lumpuh
Akibat hujan tersebut Lalu lintas di sepanjang jalur yang menghubungkan Kota Semarang menuju Demak-Surabaya sempat lumpuh total. Beberapa kendaraan jenis truk hingga mini bus terjebak dalam genangan banjir tersebut.
Di media sosial X.com, sejumlah laporan warga juga menunjukkan jika kondisi Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang juga meluap hingga airnya menuju ke permukiman warga.
Pemerintah Kota Semarang kemudian mendirikan posko darurat di Balai Kota Semarang yang berada di Jalan Pemuda Kota Semarang.
Di posko tersebut, tim dari BPBD Kota Semarang bersama lintas forkopimda juga mendirikan dapur umum untuk memasok makanan baik untuk warga terdampak maupun petugas yang bersiaga selama penanganan bencana berlangsung.
Waspada Bencana Hidrometeorologi
Sementara itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan hujan yang mengguyur lama dipicu vorteks (091S) yang berubah jadi bibit siklon 18S cenderung bergerak lambat karena adanya tekanan rendah di timur yang kini telah menjadi dua vorteks.
Periset Iklim dan Atmosfer BRIN Erma Yulihastin melalui akun X miliknya dikutip, Kamis (14/3/2024) mengatakan bibit siklon tropis itu bergerak lambat dan tidak segera menjauh menuju Australia.
"Inilah yang telah memicu propagasi hujan yang kuat dan maraknya pembentukan badai squall line pemicu hujan persisten berhari-hari, bahkan intensitas hujan bisa ekstrem yang disertai angin kencang," ujarnya.
Erma mengungkapkan efek pergerakan bibit siklon 18S dari barat ke timur (selatan Jawa Timur) menyebabkan hujan deras persisten di Jawa (Demak, Kudus, Pati, Semarang), Madura, dan Kupang. Hujan yang persisten dipicu oleh squall line efek dari vorteks.
Dia mengingatkan agar wilayah Semarang dan Kupang waspada mengantisipasi dampak fenomena tersebut. (IRN)
Baca Juga: Banjir Masih Merendam Kabupaten Kudus
semarang banjir banjir semarang bencana hidrometeorologi brin Bencana Longsor kota lama siklon
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...