CARITAU TANGERANG - Kasus perundungan atau bullying yang terjadi di Binus School, Serpong viral di media sosial dan menjadi sorotan masyarakat. Dilakukan oleh belasan anak yang tergabung dalam sebuah geng, sejumlah pelaku terungkap merupakan anak dari figur publik. Selain anak dari Vincent Rompies, salah satu pelaku lainnya disebut anak dari penyiar dan pembawa berita ternama yang kini menjadi anggota DPR RI, Arief Suditomo.
Hal tersebut diungkap oleh salah satu akun di X.com (Twitter) @gengtaibinus, dikutip Selasa (20/2/2024), berupa tangkapan layar di kolom komentar TikTok yang menyebutkan sejumlah anak yang diduga sebagai pelaku lain dalam kasus perundungan tersebut.
"Legolas anaknya Vincent, Tristan Robing anaknya dr. Edwin Tobing, Raoul anaknya presenter Metro TV Arief Suditomo. Sejauh ini yg bapaknya diketahui," tulis tangkap layar yang diunggah akun tersebut.
Nama Arief Suditomo pun jadi perbincangan publik. Pada Selasa (20/2) pagi cuitan soal Arief Suditomo terpantau menjadi trending topic.
"Pengen liat arief suditomo bawain berita ini di TV," tulis salah satu akun X.com.
Berdasarkan pantauan Caritau.com, akun Instagram Arief Suditomo tak dapat diakses lantaran di-private setelah namanya dan sang anak viral terseret kasus perundungan ini.
Arief Suditomo adalah mantan pembawa berita RCTI dan Metro TV yang kemudian menjadi politikus. Ia lolos ke Senayan pada pemilu 2014 sebagai anggota legislatif dari partai Hanura.
Ia sempat menjadi Ketua Kelompok Fraksi Hanura di Komisi I DPR RI hingga tahun 2016 dan terakhir sebagai anggota Komisi VIII DPR RI sampai akhir masa jabatannya di tahun 2019.
Pihak Binus Benarkan Anak Vincent Rompies Terlibat
Sementara itu, pihak Binus School Serpong akan memanggil Vincent Rompies dan para orang tua siswa yang diduga terlibat dalam kasus perundungan terhadap siswa hingga masuk rumah sakit.
Pihak sekolah juga membenarkan salah satu anak yang terlibat kasus bullying tersebut adalah anak selebritas Vincent Rompies.
"Proses pemanggilan," kata Corporate PR Binus University Haris Suhendra dalam keterangannya, Senin (19/2/2024).
Pihak sekolah, tegas Haris, memastikan akan memberikan sanksi kepada para pelaku sesuai aturan. Namun dirinya tidak merinci apa sanksi yang akan diberikan kepada siswa yang terlibat.
"Sesuai dengan aturan sekolah memang ada sanksinya. (Sanksi) mengikuti aturan sekolah yang sudah ada," ujarnya.
Haris mengatakan pihak sekolah memberikan atensi terkait kasus yang ada. Sekolah, lanjut Haris, akan memberikan dukungan kepada korban dan memastikan kejadian serupa tidak terulang.
"Kami sedang menyelidiki peristiwa ini secara serius dan cepat. Tujuan kami adalah memberikan dukungan kepada korban, menegakkan aturan sekolah, dan mencegah hal serupa tidak terjadi lagi," kata dia.
“Kami semua bertanggung jawab untuk mencegah kekerasan, kami berupaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan saling menghargai sebagai prioritas kami," imbuhnya.
Viral di X.com
Sebelumnya, di platform X.com (Twitter), viral kabar terjadi aksi kekerasan di Binus Serpong, Tangerang Selatan. Dalam informasi yang beredar disebutkan di sekolah tersebut ada siswa yang membentuk geng dan sudah berlangsung 9 generasi.
Geng ini menamakan diri Geng T** (GT). Kelompok ini dikendalikan oleh senior kelas 12 yang disebut Agit. Agit selain bertugas sebagai pemimpin juga menjadi pihak yang merekrut anggota baru.
Berdasarkan cuitan tersebut, bergabung dengan geng ini yakni diberi uang, mendapat parkir kendaraan dekat Binus, dan yang terpenting adalah status hierarki yang lebih tinggi dibanding siswa lain. Siswa yang tidak bergabung ke dalam geng kerap mendapat perundungan atau bullying bahkan pemukulan.
Geng sekolah itu disebut nongkrong sepulang sekolah di Warung Ibu Gaul (WIG) yang terletak di belakang sekolah. Di sana mereka biasa melakukan kegiatan seperti merokok, vaping, dan melakukan kekerasan, termasuk melakukan rekrutmen anggota baru.
Informasi tersebut pertama kali beredar melalui cuitan di X.com (twitter melalui akun @bospurwa.
"Gw dapat info, ada perundungan di SMA Binus Intl BSD, seorang anak dipukuli sama belasan seniornya hingga masuk rumah sakit, mereka anak-anak pesohor, dan ngerinya lagi sampai disundut rokok!" tulis akun @bospurwa pada Minggu, (18/2/2024).
Seorang netizen membalas tweet @bospurwa dan menceritakan sedikit kronologi kejadian tindak kekerasan itu. Akun tersebut juga menyebutkan pelaku kekerasan diduga adalah anak Vincent Rompies, yaitu Farel Legolas Rompies. Dia saat ini berusia 17 tahun dan duduk di bangku SMA. Dia diduga melakukan perundungan dan kekerasan dengan geng di sekolahnya.
"Anak-anak itu salah satunya kalau gasalah anaknya artis V****nt R***pies namanya L*****s R****** anak kelas 12 di Binus School Serpong, mereka menghabisi anak itu tanpa ampun sampai kulitnya terbakar di sundut rokok dan tidak hanya itu di pukul pake kayu ramai-ramai divideoin," cuit @eri***, dikutip Senin (19/2/2024)
Cuitan yang kini telah menjangkau sejuta pengguna X mengakibatkan unggahan terakhir Vincent Rompies dikritik netizen. Banyak yang menanyakan kebenaran tentang dugaan anaknya melakukan tindak kekerasan yang mengakibatkan korban dirawat di rumah sakit.
Terlebih di salah satu unggahan instagram Vincent Rompies, ada seorang netizen yang berkomentar terkait peristiwa tersebut.
“Tolong ajarin anak lo yang sok itu berperilaku baik, mau jadi Mario Dandy Jilid 2? Mukulin junior pake kayu, di-vidieo, mukulin rame-rame, disundut rokok, sampe ngancem bunuh adik korban yang masih kelas 6 SD. Tolong @binusschoolserpong keluarin dan lapor polisi,” tulis akun @santy*** di kolom komentar, dikutip Senin (19/2/2024).
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Selatan, AKP Alvino Cahyadi mengonfirmasi dugaan perundungan yang terjadi di Sekolah Menengah Atas atau SMA Binus Serpong. (IRN)
vincent rompies Anak Vincent Rompies Arief Suditomo Anak Arief Suditomo kekerasan bullying
Cara Upgrade Skill Gaming dengan Samsung Galaxy A1...
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...