CARITAU MAKASSAR – Surya Hidayat, salah seorang Anak Buah Kapal (ABK) Kargo milik Arab Saudi menjadi korban penyanderaan Milisi Houthi di Yaman. Surya merupakan Warga Negara Indonesia asal Makassar.
Ia adalah satu-satunya WNI yang disandera bersama sembilan temannya yang berasal dari India dan Philipina.
Keluarga korban penyanderaan mengaku sudah lima hari hilang kontak dengan Surya Hidayat.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto juga telah menbenarkan bahwa salah sau warganya menjadi korban penyanderaan di Yaman.
Ia mengaku telah mengunjungi keluarga korban yang berada di Jalan Cendrawasih, Kelurahan Bontomakkasungguh, Kota Makassar, Sulsel pada Minggu (9/1/2022) malam.
“Saya datang ke rumahnya Pak Surya, korban penyandera di Arab, Yaman. Kita mengunjungi ayah beliau, istri beliau, ibunda beliau, keluarga besar beliau. Tidak lain kami datang kemari untuk memberi support. Insya Allah negara pasti tidak akan tinggal diam,” ucap Danny.
Wali Kota Makassar dua periode itu meyakini bahwa Pemerintah Pusat tidak akan tinggal diam atas kejadian itu. Mengingat, Surya bukan menjadi orang pertama yang menjadi korban penyanderaan internasional.
“Sudah berulang-ulang kali (penyanderaan internasional). Alhamdulillah pemerintah pusat berhasil membebaskan sandera-sandera yang selama ini menjadi bagian dari penyanderaan internasional dalam hal ini negara Indonesia,” ungkapnya.
Selaku Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Danny mengupayakan akan membuka semua jalur informasi kepada keluarga korban. Termasuk memberikan dukungan moril kepada keluarga korban.
Ia juga berharap agar warga Kota Makassar mendoakan korban agar bisa selamat pulang sampai ke tanah air.
“Kami berharap beliau bersabar dan terus berdoa. Saya meminta warga kota Makassar untuk mendoakan surya yang sekarang dalam status penyanderaan dapat perlindungan Allah dan diberikan kebebasan. Dan Insya Allah kita semua diberi kesabaran,” harapnya.
Sekadar informasi, istri korban Surya, Sri Rahayu memaparkan bahwa kapal yang disandera merupakan kapal Cargo milik Arab Saudi yang disandera oleh Milisi Al Hothi Yaman. Disandera karena membawa amunisi.
“Tidak ada masalah dengan crewnya namun kapal mereka membawa amunisi. Saya pun masih bisa berkomunikasi beberapa menit dengan suami saya. Namun, saya tetap khawatir bagaimana agar suami saya bisa bebas dari penyanderaan itu,” bebernya. (KEK)
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...