CARITAU JAKARTA - Kurs atau nilai tukar rupiah terhadap US Dollar (USD), Selasa (12/4/2022) ditutup turun satu poin menjadi Rp14.366 per USD. Pada penutupan perdagangan sebelumnya rupiah berada di posisi Rp14.365 per USD.
Tim riset Monex Investindo, dalam kajiannya menyatakan, pergerakan kurs rupiah masih kuat dipengaruhi isu yang berkembang di Amerika Serikat, terutama soal kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS.. "Dolar AS menguat seiring tingginya nilai imbal hasil surat berharga pemerintah AS," demikian tim riset Monex.
Selain itu, konfrontasi Rusia-Ukraina yang telah menyebabkan kenaikan inflasi global, menopang naik tingkat imbal hasil surat berharga pemerintah AS, dan isu kenaikan suku bunga The Fed terus mendukung kenaikan dolar AS.
Permintaan untuk aset yang aman telah mendorong imbal hasil obligasi pemerintah ke level tertinggi baru, dengan tingkat obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun saat ini mencapai 2,77%. Potensi kenaikan juga dapat ditopang oleh kekhawatiran perkembangan seputar situasi COVID-19 di daratan China. Sementara itu, Presiden Vladimir Putin telah menunjuk seorang jenderal baru dalam invasi Rusia ke Ukraina.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.369 per USD. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.358 per USD hingga Rp14.372 per USD.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Selasa menguat ke posisi Rp14.364 per USD dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.370 per USD. (IRW)
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...