CARITAU JAKARTA – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdangngan, Senin (7/11/2022) pagi menguat 65 poin atau 0,41% ke posisi Rp15.673 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.738 per dolar AS.

 Penguatan rupiah ini terjadi menjelang pengumuman pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Badan Pusat Statistik (BPS) kuartal III tahun 2022 pada hari ini, Senin (7/11/2022). 

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sangat kuat yaitu diatas 5,5% secara tahunan. Lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang tercatat 5,44%. Perkiraan tersebut dilihat berdasarkan beberapa indkator seperti mobilitas, indeks penjualan retail, dan mandiri spending index yang masih dalam situasi yang positif dan ekspansif.

Sementara isu luar negeri penguatan rupiag dipicu ada harapan bank sentral AS (The Fed) akan mengendurkan laju kenaikan suku bunganya.

Ekspektasi tersebut sebelumnya muncul setelah beberapa pejabat The Fed mengungkapkan keinginan agar laju kenaikan suku bunga dikendurkan.

Pada pengumuman kebijakan moneter pekan lalu, The Fed juga memberikan sedikit sinyal jika ke depannya kenaikan suku bunga kemungkinan tidak akan agresif lagi.

The Fed menyatakan dalam menentukan kenaikan suku bunga ke depannya akan memperhitungkan seberapa besar kenaikan suku bunga yang sudah dilakukan, efeknya terhadap kegiatan ekonomi dan inflasi, serta perkembangan kondisi perekonomian dan finansial.

Melihat data tenaga kerja yang mulai melemah, The Fed kemungkinan akan mulai serius mempertimbangkan pelambatan laju kenaikan suku bunga. Apalagi, bank sentral lainnya sudah melakukan terlebih dahulu akan perekonomiannya tidak mengalami resesi yang dalam. (HAP)