CARITAU JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (5/8/2022) pagi menguat 31 poin atau 0,2 persen ke posisi Rp14.902 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Kamis (4/8/2022)di posisi Rp14.933 per dolar AS.
Tanda-tanda rupiah akan menguat sudah terlihat dari pergerakannya di pasar non-deliverable forward (NDF) yang lebih kuat pagi ini ketimbang beberapa saat setelah penutupan perdagangan kemarin.
NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.
Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.
Data produk domestik bruto (PDB) kuartal II-2022 akan dirilis pagi ini. Hasil polling Reuters menunjukkan PDB diperkirakan tumbuh 5,13% (year-on-year/yoy) lebih tinggi dari kuartal I-2022 5.01%.
Rilis tersebut tentunya akan memberikan dampak positif ke rupiah, apalagi jika lebih tinggi dari ekspektasi. Di sisi lain, PDB Amerika Serikat mengalami kontraksi di kuartal II-2022, sehingga dikatakan mengalami resesi meski masih menjadi perdebatan, sebab pasar tenaga kerja masih kuat.(HAP)
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...