CARITAU JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta ditutup melemah tipis pada awal pekan ini. Isu terkait pengetatan kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed jadi pendorongnya.
Rupiah ditutup melemah 3 poin atau 0,02% ke posisi Rp14.365 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.362 per USD. "Pelaku pasar masih fokus pada kebijakan moneter The Fed yang hawkish," tulis Tim Riset Monex Investindo dalam kajiannya di Jakarta, Senin (11/4/2022).
Prospek pengetatan bank sentral yang lebih agresif untuk mengekang inflasi yang melonjak telah memicu minat investor terhadap aset aman US Dollar.
Untuk diketahui, The Fed sudah bersiap menaikkan suku bunga dalam waktu dekat dan terbuka untuk kenaikan sebesar 50 basis poin pada akhir bulan ini.
Sementara itu kekhawatiran pasar bertambah karena Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan telah menunjuk Jenderal Angkatan Darat Alexander Dvornikov sebagai komandan baru serangan Rusia ke Ukraina. Hal ini dinilai akan memicu ketegangan yang terjadi akan terus berlangsung.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.387 per USD. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.363 per USD hingga Rp14.387 per USD.
Sementara itu, seperti dilansir dari Antara, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin menguat ke posisi Rp14.370 per USD dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.365 per USD. (IRW)
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...