CARITAU TULUNGAGUNG - RSUD dr Iskak Tulungagung, Jawa Timur, membentuk tim dokter spesialis lintasdisiplin ilmu untuk menangani bayi kembar siam pantat menempel (pygopagus) yang kini dirawat di ruang isolasi semisteril, instalasi Mawar.
Plt Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Kasil Rakhmat, pada Selasa (23/4/2024) mengatakan, kendati operasi pemisahan akan dilakukan oleh tim kembar siam RSUP dr Soetomo Surabaya, kembar siam ini menjadi kesempatan bagi tim medis rumah sakit daerah milik Pemkab Tulungagung itu untuk belajar menangani kasus bayi kembar siam mulai tahap operasi hingga pascaoperasi.
"Kemungkinan besar (operasi pemisahan) akan dilakukan di RSUP dr Soetomo Surabaya. Tetapi bersama tim (medis) kami juga, karena ini juga sebagai bahan pembelajaran," kata dr Kasil saat ditanya langkah lanjutan pascamenerima rujukan pasien bayi kembar siam pygopagus dari RS Bhayangkara.
Opsi langkah medis lanjutan diambil dengan pertimbangan bahwa tim medis RDUD dr Iskak secara profesional belum pernah menangani kasus serupa (operasi kembar siam).
Berbeda dengan RSUP dr Soetomo Surabaya yang sudah memiliki tim kembar siam, dan telah beberapa kali melakukan penanganan kasus serupa, bahkan dengan kasuistik yang lebih spesifik dan rumit.
"Kami tidak akan melakukan tindakan operasi pemisahan, karena memang secara profesional kasusnya jarang. Tim kita juga belum pernah melakukan operasi serupa sehingga kita tidak berani. Tim medis kami belum punya pengalaman menangani kasus kembar siam," kata dr Kasil.
Selain ikut terlibat saat dilakukan operasi pemisahan, tim kembar siam lintasdisiplin yang dibentuk RSUD dr Iskak juga akan bekerja ekstra untuk memastikan kondisi dan perkembangan bayi tetap baik sampai usia 8-12 bulan.
Langkah awal yang kini bakal dilakukan adalah melakukan pemeriksaan secara detail, terutama terkait dengan organ-organ yang masih satu, atau lengket atau mendeteksi organ yang belum terbentuk.
"Ini akan menjadi informasi bagi penanganan selanjutnya seperti operasi pemisahan. Dengan semua sumber daya yang kita punya, dengan alat-alat penunjang yang kita punya, dengan teknologi dari profesional yang kita punya, insya Allah kita bisa melakukan identifikasi atau asesmen pada bayi ini," ujar dia.
Kasil mengatakan, pihaknya belum bisa memperkirakan detail pelaksanaan tindakan operasi yang akan dilakukan, karena secara teoritis operasi bakal dilakukan bertahap.
Hal itu karena ada beberapa organ yang hanya ada satu, sehingga saat operasi pemisahan perlu dilakukan penambahan organ atau rekayasa organ buatan pada salah satu bayi kembar siam itu.
"Untuk penentuan bayi yang menerima organ akan didiskusikan bersama keluarga dan komite etik medis. Tentu ini juga pertimbangan medis, organ tersebut lebih condong milik siapa," katanya.
RSUD dr Iskak menerima rujukan penanganan bayi kembar siam yang lahir pada 17 April 2024 mengalami dempet pada bagian pantat dan anus.
Menurut literatur Kesehatan seperti dirilis Antara, kasus kelahiran bayi kembar siam tergolong kejadian sangat langka, karena rata-raya hanya terjadi satu kasus dari 250 ribu kelahiran hidup di seluruh dunia. (BON)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...