CARITAU MAKASSAR – Sedikitnya 2.000 lebih tenaga kontrak dan honorer di lingkungan Pemerintah Kota Makassar terancam kehilangan pekerjaan karena Pemkot Makassar tengah membatasi tenaga kontrak dan honorer dan akan digantikan dengan nama Laskar Pelangi yang kepanjangan dari ‘Laskar Pelayanan Publik Integritas’ .

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengatakan, angka ideal untuk tenaga Laskar Pelangi yang akan diterima hanya 10.000 orang. Hal itu sesuai dengan kemampuan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemkot Makassar.

"Itu maksimalnya 12.000 dan idealnya hanya 10.000 ribu,  jadi ada 2.000 tidak diterima. Kalau yang tidak diterima ini pernah kerja, berarti  jadi pengangguran sekarang, tapi kalau baru mau kerja berarti tidak," ungkapnya.

Tujuan seleksi Laskar Pelangi tersebut, kata Danny, untuk mengetahui jumlah tenaga kontrak yang ada di Makassar.

"Kalau sudah seleksi ini, nanti ketahuan ada fiktif. Makanya saya minta datanya yang ikut, yang bahaya itu di warung kopi ji baru terima gaji semua," jelasnya.

Diketahui, ujian seleksi Laskar Pelangi ini dilakukan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing-masing. Dimana dilakukan dengan sistem online. Namun khusus untuk petugas kebersihan hanya dilakukan wawancara saja.

"Itu petugas kebersihan di wawancara saja untuk kemanusian," bebernya.

Usai seleksi, pemerintah tetap berencana membuka lowongan kerja Laskar Pelangi. Kouta sebanyak 1.000 orang, khusus di bidang tertentu.

"Dibuka nanti 1.000 orang, siapa tau ada orang bagus kita tidak menutup untuk ini dan ada syaratnya sampai diundang," katanya.

Terpisah, kepala BKPSDM Makassar Siswanta Attas menyebut ada 3.507 peserta mengikuti tes pada hari pertama dari total 8.200 orang yang terdaftar.

Sejumlah indikator penilaian yaitu tes kemapuan pribadi, hasil wawancara dan lainnya.

"Ada 3.507 peserta di hari pertama. Sementara. berdasarkan sk wali kota itu ada 8.200 lebih, itu belum yang lainnya," tandasnya. (KEK)