CARITAU BANDUNG – Remaja korban penyekapan, pemerkosaan dan perdagangan orang di Bandung saat ini masih dalam perawatan intensif pihak keluarga. Sang ayah, CA, membeberkan kondisi terkini anaknya yang mengalami trauma parah. Bahkan, terkadang CA melihat anaknya berperilaku aneh.
"Anak saya trauma sekali, karena selama disekap diperlakukan seperti binatang," kata CA dalam tayangan wawancara di TV One, Kamis (30/12/2021). "Anak saya nangis tiap malam, bahkan sampai telinganya bernanah, " imbuhnya.
Dalam wawancara tersebut, CA juga menceritakan bagaimana proses dirinya bisa menangkap sendiri para pelaku penyekapan dan memperdagangkan korban secara keji ini. Menurutnya, proses pencarian anaknya sudah dilakukan semenjak buah hatinya itu tidak pulang ke rumah.
Ia mengetahui, sang anak pergi untuk bertemu dengan seseorang yang dikenal lewat Facebook pada 15 Desember lalu. Tak ada firasat apapun karena ia berpikir anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu hanya bertemu dengan temannya.
"Berawal anak saya kenalan dengan pelaku di Facebook sekitar tanggal 15 Desember, lalu janjian mau ketemuan, pastinya hanya berpikir ketemuan biasa, tapi ternyata anak saya tidak pulang ke rumah," ungkap CA.
Karena khawatir, CA melapor ke polisi kalau anaknya sudah tak pulang beberapa hari. Seluruh usaha ia lakukan seperti memposting di WA Group, dan di medsos lainnya. Sampai akhirnya, CA pun mendapati anaknya tengah diperdagangkan secara online lewat sebuah aplikasi bernama Michat.
Di aplikasi tersebut, anaknya dijual secara booking out atau open BO, istilah yang kerap digunakan dalam prostitusi online.
Tak kehilangan akal, CA pun berusaha menjebak sang pelaku dengan berpura-pura menjadi pemesan. Cara ini berhasil. Pelaku terpancing dan akhirnya bisa ditangkap sendiri oleh CA.
Kini sejumlah pelaku sudah diamankan pihak kepolisian dan masih melakukan pencarian terhadap pelaku lainnya. "Saya ingin semua pelaku ditangkap dan dihukum berat," kata CA.
Bentuk Tim Khusus Buru Pelaku
Sementara itu, proses penyelidikan kasus penyekapan dan perdagangan seorang remaja di Bandung masih terus dilakukan kepolisian. Bahkan polisi sampai membentuk tim khusus untuk memburu 17 pelaku yang diduga ikut memerkosa remaja 14 tahun di Bandung, Jawa Barat.
Dalam kasus ini, polisi telah berhasil menangkap tiga orang pelaku yakni berinisial IM (18), MS (18), dan SV (16). Mereka diduga memerkosa dan menjual korban dengan mengeksploitasi korban secara seksual.
"Kita sudah bentuk tim, seluruh personel Reskrim ini saya bagi tugas untuk menangkap para pelaku. Semua pelaku harus ditangkap dalam waktu yang enggak lama dan seluruh Reskrim Polrestabes Bandung terlibat dalam penangkapan, termasuk saya pimpin langsung," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung di Mapolrestabes Bandung, Rabu (29/12/2021).
"Mohon waktu, kami akan lakukan penangkapan 17 orang yang berkaitan dengan kegiatan pelanggaran Undang-undang peristiwa ini," pungkasnya. (DIM)
remaja di bandung disekap dan diperkosa kemudian dijual online
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...