CARITAU JAKARTA – Bagi seorang musisi, waktu 40 tahun merupakan pencapaian yang luar biasa untuk bisa terus bereksistensi di industri musik. Fariz Rustam Munaf atau yang lebih dikenal dengan panggilan Fariz RM adalah salah satu orangnya.
Merujuk keterangan pers yang diterima Caritau.com Jumat (28/4/2022), bertepatan dengan anniversary ke-40 tahun albumnya, Fariz RM bersama dengan Musica Studio’s menghadirkan kembali vinyl album 'Peristiwa ’77-’81'.
Album ini merupakan album keempat dari Fariz RM yang sebelumnya dirilis pada tahun 1982 oleh label Akurama Records.
Baca Juga: Rahara Menutup Tahun dengan Rilis Single Baru ‘Wahai Sang Rahara’
“Di momentum 40 tahun album 'Peristiwa ’77-’81”, saya merasa gembira album ini diapresiasi kembali dalam versi vinyl dan berterima kasih kepada Musica yang telah menerbitkan vinyl dari album-album masterpiece saya yang saya pandang layak untuk menjadi collector’s item bagi penggemar musik Indonesia dan untuk penggemar saya," ujar Fariz.
“Dan harapan saya semoga perilisan vinyl ini bisa menjadi momentum untuk mengingat kembali 40 tahun yang lalu bahwa lagu-lagu ini pernah populer dan masih diminati sampai sekarang, serta menjadi collector’s item yang berharga,” tambah Fariz.
Album ini tergolong unik karena berisikan lagu-lagu karya ciptaan Fariz RM kisaran rentang tahun 1977 hingga 1981 yang sebelumnya dibawakan oleh penyanyi lain.
Lagu-lagu tersebut adalah ‘Kurnia Dan Pesona’ yang dibawakan oleh Rafika Duri & Harvey Malaihollo, ‘Cinta Kian Menepi’ oleh Iis Sugianto yang sebelumnya juga terdapat di dalam album Fariz RM bertajuk ‘Selangkah Ke Seberang’, 'Sri Panggung' oleh Jacky Bahasoan dan ‘Asmara Perdana’ oleh Harie Dea.
Selain itu, ada hits ‘Secita Cerita’ yang dipopulerkan oleh Achmad Albar, ‘Cakrawala Senja’ oleh Keenan Nasution dalam album 'Di Batas Angan-Angan' dan ‘Hasrat Dan Cinta’ oleh (Almh.) Andi Meriem Mattalatta dalam album “Bahtera Asmara”.
Fariz RM menyanyikan kembali dan mengaransemen ulang lagu-lagu tersebut, serta memasukkan dua buah lagu baru berjudul ‘Mekarlah Mekar’ dan ‘Dewi’.
Interpretasi Fariz atas lagu-lagu tersebut berhasil memberikan nyawa baru dan menjadi hits kembali lewat tarikan suaranya.
“Awalnya sebelum solo, saya banyak menulis lagu untuk penyanyi lain. Untuk Andi Meriem Mattalatta, Rafika Duri & Harvey Malaihollo kemudian (Alm.) Chrisye dan banyak lainnya karena saya memulai karir bermusik memang dari menulis lagu. Namun setelah album “Panggung Perak”, saya mulai berpikir kenapa tidak saya nyanyiin saja lagu- lagu yang saya terbitkan untuk penyanyi lain itu. Namanya “Peristiwa ’77-’81” karena memang untuk menegaskan bahwa ini jelas awal karir, sebelum Fariz solo album,” pungkas Fariz. (RIO)
Baca Juga: Luncurkan Single Perdana 'Bidadari', Pasha Chrisye Tegaskan Serius di Industri Musik
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...