CARITAU JAKARTA - Chief Executive Officer/CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, pesatnya pertumbuhan jumlah investor aset kripto menunjukkan bahwa teknologi blockchain seperti kripto, DeFi dan NFT semakin dibutuhkan.
Saat ini, kata Oscar, Indonesia menempati posisi ke lima di kawasan Asia Tenggara setelah Vietnam, Thailand, Filipina, dan Malaysia dan menempati posisi ke 25 dunia terkait adopsi kripto di tahun 2021.
Menurutnya, data itu membuktikan bahwa Indonesia sudah menempatkan kripto sebagai komoditas yang kian mainstream. Adopsinya pun bahkan mengalahkan negara Singapura yang berada di urutan kedelapan di kawasan Asia Tenggara.
Tidak hanya keterbukaan ekosistem di dalam negeri, sentimen positif dunia pun sedikit banyak berpengaruh terhadap tren investasi kripto. Misalnya, seperti beberapa negara yang melonggarkan kebijakan penggunaan kripto.
Berikut ini adalah beberapa kebijakan dari berbagai negara yang membuat sentimen kripto bergeser ke arah yang positif:
Pertama, Ibu kota Brazil, Rio de Janeiro akan mengizinkan warganya untuk membayar pajak memakai kripto, dan memiliki rencana untuk mengijinkan pembayaran lainnya untuk menggunakan kripto.
Kedua, Wakil Perdana Menteri Vietnam yang sedang menginstruksikan penciptaan Rancangan Undang Undang terkait kripto. Yang ketiga, Pemerintah Inggris pun berencana untuk merilis aturan baru yang berfokus pada stablecoin karena pertumbuhannya yang masif beberapa waktu terakhir.
Selanjutnya, jelas Oscar, pemberitaan mengenai Perdana Menteri Rusia yang sedang berupaya untuk melegalkan kripto pasca hancurnya nilai mata uang akibat sanksi dari negara Barat karena perang Ukraina-Rusia.
Negara bagian Colorado dan Florida yang segera terima kripto untuk pembayaran pajak dan modernisasi aturan seputar aset digital oleh presiden Amerika Serikat, Joe Biden pun turut memberikan angin segar pada market beberapa hari terakhir.
"Bukan hanya itu, institusi investor Terraform Labs pun dilaporkan baru saja membeli Bitcoin dengan jumlah yang fantastis. Apa yang dilakukan oleh Terraform Labs cukup menaikkan harga kripto dan memberikan katalis positif untuk para investor," katanya.
Dengan tren regulasi yang terjadi di beberapa negara di atas, membuktikan bahwa negara di dunia semakin banyak yang berlomba lomba untuk adopsi kripto.
“Bahkan saya prediksikan di tahun 2022 akan ada banyak negara yang menyusul El Salvador untuk mengadopsi Bitcoin dan kripto lainnya sebagai alat pembayaran dan cadangan devisa negara,” katanya.
Baru baru ini, kripto memasuki reli pasar yang hijau selama beberapa hari. Setelah sebelum sebelumnya kripto berada di zona merah, pasar kripto pun menunjukkan tajinya di beberapa hari terakhir yang dimulai dari kenaikan harga Bitcoin.
Oscar menilai beberapa hari terakhir para investor kripto terutama yang investasi di Bitcoin sedang cukup sumringah melihat harga Bitcoin yang reli hijau selama beberapa hari. Per Hari Ini BTC naik 0,06 persen.
Namun jika dihitung dalam waktu seminggu, kenaikan harga Bitcoin kurang lebih 20 persen dan selama seminggu ini harga Bitcoin tertinggi berada di angka 690 juta di tanggal 29 Maret 2022.
"Biasanya jika harga Bitcoin sedang hijau, maka mayoritas harga aset kripto lainnya pun akan turut hijau. Demikian pula sebaliknya,” ujarnya, seperti dilansir dari Antara. (IRW)
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...