CARITAU JAKARTA – Perusahaan properti PT Graha Mitra Asia Tbk atau RelifeAsia resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta pada Kamis (22/6/2023), dengan meraih dana sebesar Rp108 miliar yang akan digunakan untuk mengembangkan proyek real estat dan perumahan.
Emiten berkode RELF ini menawarkan sebanyak 1,2 miliar lembar saham atau setara 20,95 persen dari total jumlah modal dan disetor setelah IPO, dengan harga penawaran umum Rp90 per lembar saham.
Baca Juga: Sudah 19 Perusahan Raup Dana IPO Rp3,45 Triliun, BEI: Ada 17 Perusahaan Lagi yang Antri
“Dana hasil IPO yang sebesar Rp27,5 miliar atau 25,46 persen akan digunakan untuk membeli tanah seluas 2.750 meter persegi di Jagakarsa, Jakarta Selatan, yang akan dikembangkan sebagai proyek real estate Greenland Jagakarsa,” kata Direktur Utama RELF Ivan Darmanto.
Kemudian, sebesar Rp56 miliar atau sekitar 51,85 persen untuk membeli tanah seluas empat hektare, yang berlokasi di Semplak Barat, Kemang, Bogor, yang akan dibangun menjadi sekitar 300 rumah.
Sisanya, sebesar Rp24,5 miliar atau setara 22,69 persen untuk modal kerja perseroan.
“Kami berencana untuk memperoleh sertifikat Green Building, dengan jenis Excellent In Design For Greater Efficiency pada beberapa tipe bangunan kami,” katanya.
Ivan mengatakan upaya RELF selaras dengan visi perseroan yang mengusung rumah dengan konsep Green Urban Living, yang merupakan praktik menciptakan komunitas yang menguntungkan bagi manusia dan lingkungan.
“Upaya tersebut kami lakukan sebagai komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan”, kata Ivan.
Secara bersamaan, RELF juga menerbitkan sebanyak 1,2 miliar Waran Seri I yang menyertai saham baru atau sebanyak 26,50 persen, dari jumlah modal ditempatkan dan disetor.
Waran Seri I diberikan secara cuma- cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru, yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan.
Setiap pemegang satu Saham Baru Perseroan berhak memperoleh satu Waran Seri I, yang mana setiap 1 satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Direktur Keuangan RelifeAsia Edy Abdul Malik menambahkan perseroan juga menjanjikan pembagian dividen maksimal 50 persen dari laba bersih tahun buku 2023.
“Perseroan memiliki kebijakan pembagian dividen sebesar maksimal 50 persen dari laba bersih,” kata Edy.
Perseroan juga berpotensi untuk memberikan dividen interim pada tahun ini, apabila kondisi kinerja keuangan perseroan tetap baik sampai akhir tahun 2023.
“Jika kondisi kinerja keuangan perseroan tetap baik sampai akhir tahun, Manajemen akan mempertimbangkan untuk membagikan dividen interim di tahun ini,” ungkap Edy.
Graha Mitra Asia saat ini memiliki proyek Greenland Kemang yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat, dengan harga jual berkisar Rp600 juta sampai dengan Rp1,2 miliar, yang dibangun di atas lahan seluas 13 Hektar (Ha), dengan total kurang lebih 1.000 unit rumah yang terbagi dalam lima unit cluster, diantaranya cluster Greenbelt, Samanea, Regia, Casia dan Carbera.
Saat ini perseroan telah melaunching cluster Regia dan Casia, yang mana proyek yang mulai dibuka tahun 2021 ini sudah terjual lebih dari 150 unit rumah. Selain itu, perseroan juga memiliki land bank seluas 1,5 Ha yang ke depan berpotensi dikembangkan sebagai area komersil dan apartemen.
Selama tahun 2022, pendapatan RELF meningkat 831.5 persen year on year (yoy) menjadi Rp18.35 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp1.97 miliar pada tahun 2021, yang ditopang olehi proyek perumahan Greenland Kemang yang baru dimulai pada pertengahan 2022.(HAP)
Baca Juga: BEI Pecahkan Rekor IPO Terbanyak dengan 68 Perusahaan Setahun
relife asia ipo pt graha mitra asia tbk pengembang perumahan jagakarsa
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024