Puncak Musim Hujan Diprediksi Belum Berakhir
Jum'at, 03 Mar 2023 17.00 WIB
Jum'at, 03 Mar 2023 17.00 WIB
Pedagang menjajakan jas hujan di Jakarta, Jumat (3/3/2023).
Peneliti klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin?mengungkapkan bahwa puncak musim hujan yang ketiga berpotensi terjadi kembali pada bulan Maret 2023 karena adanya interaksi gelombang atmosfer tropis ekuator, seperti Kelvin-Rossby, serta faktor menghangatnya suhu permukaan laut dalam waktu lama.
Peneliti klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin?mengungkapkan bahwa puncak musim hujan yang ketiga berpotensi terjadi kembali pada bulan Maret 2023 karena adanya interaksi gelombang atmosfer tropis ekuator, seperti Kelvin-Rossby, serta faktor menghangatnya suhu permukaan laut dalam waktu lama.
Peneliti klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin?mengungkapkan bahwa puncak musim hujan yang ketiga berpotensi terjadi kembali pada bulan Maret 2023 karena adanya interaksi gelombang atmosfer tropis ekuator, seperti Kelvin-Rossby, serta faktor menghangatnya suhu permukaan laut dalam waktu lama.
Peneliti klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin?mengungkapkan bahwa puncak musim hujan yang ketiga berpotensi terjadi kembali pada bulan Maret 2023 karena adanya interaksi gelombang atmosfer tropis ekuator, seperti Kelvin-Rossby, serta faktor menghangatnya suhu permukaan laut dalam waktu lama.
Peneliti klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin?mengungkapkan bahwa puncak musim hujan yang ketiga berpotensi terjadi kembali pada bulan Maret 2023 karena adanya interaksi gelombang atmosfer tropis ekuator, seperti Kelvin-Rossby, serta faktor menghangatnya suhu permukaan laut dalam waktu lama.
Peneliti klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin?mengungkapkan bahwa puncak musim hujan yang ketiga berpotensi terjadi kembali pada bulan Maret 2023 karena adanya interaksi gelombang atmosfer tropis ekuator, seperti Kelvin-Rossby, serta faktor menghangatnya suhu permukaan laut dalam waktu lama.
Peneliti klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin?mengungkapkan bahwa puncak musim hujan yang ketiga berpotensi terjadi kembali pada bulan Maret 2023 karena adanya interaksi gelombang atmosfer tropis ekuator, seperti Kelvin-Rossby, serta faktor menghangatnya suhu permukaan laut dalam waktu lama.
CARITAU JAKARTA - Pedagang menjajakan jas hujan di Jakarta, Jumat (3/3/2023). Peneliti klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin?mengungkapkan bahwa puncak musim hujan yang ketiga berpotensi terjadi kembali pada bulan Maret 2023 karena adanya interaksi gelombang atmosfer tropis ekuator, seperti Kelvin-Rossby, serta faktor menghangatnya suhu permukaan laut dalam waktu lama. (CARITAU - MUNZIR)
hujan
jakarta
brin
cuaca ekstrem