CARITAU BANDUNG – Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kembali membuat heboh dunia
maya. Kali ini terjadi di Bandung di mana pelaku menyiksa dan menelanjangi istrinya, merekam dan kemudian
menyebarkan video penganiayaan itu ke grup sekolah anaknya.

Kasus itu kemudian viral lewat salah satu akun Twitter yang menceritakan kejadian yang dilakukan
seorang pria berinisial B, menganiaya istrinya di rumahnya, sebuah kontrakan di kawasan
Panyileukan, Kota Bandung.

"Si korban ini kabur tanpa sepengetahuan pelaku, makanya korban diancem dengan disebarin lah
video kekerasan ini ke grup komite sekolah (takutnya disebarin ke semua grup di hp itu yagasih),"
cuit akun tersebut sebagaimana dilihat pada Senin (13/12/2021).
 

Polisi sudah bergerak menyusul viralnya kasus ini. Pria inisial B itu sudah ditangkap.
 

"Itu sudah diamankan sama Polrestabes Bandung," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A
Chaniago saat dikonfirmasi, Senin (13/12/2021).
 

Pelaku ditangkap oleh personel Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung pada Minggu (12/12/2021)
sore. "(Ditangkap) di Bandung," kata Erdi.
 

Menurut dia, saat ini pelaku masih dalam proses pemeriksaan oleh penyidik. Polisi tengah 

mendalami motif dari perbuatan pelaku.

"Sudah diamankan, sedang dilakukan pemeriksaan untuk didalami terkait laporan KDRT yang dilaporkan 

oleh istrinya," tutur Erdi.
 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun langsung menanggapi kasus KDRT yang terjadi di wilayahnya
tersebut. Lewat akun Instagram pribadinya, RK, begitu ia biasa disapa, membagikan no kontak
pengaduan KDRT yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Jika mengalami KDRT oleh pasangan atau mendengar saudara/kerabat atau tentangga terjadi
kekerasan dalam rumah tangga, silakan segera kontak tim khusus di UPTD Perlindungan Perempuan
dan Anak via telepon SAPA 129 atau hotline 085222206777,” kata RK.
 

Negara, lanjut RK, hadir untuk melindungi dan mencarikank solusi, baik solusi psikologis maupun
tindakan hukum.
 

“Para suami ingatlah istri itu harus disayangi dan dimuliakan bukan sebaliknya. Jika ada masalah,
komunikasikan dengan pikiran jernih bukan dengan kekerasan,” ujar RK. (DIM)