Caritau Glagow – Presiden Joko Widodo mengajak Amerika Serikat melakukan investasi pada energi baru dan terbarukan, termasuk pengembangan ekosistem mobil listrik dan baterai lithium.
Ajakan itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat mengadakan pertemuan dengan Presiden Joe Biden selama sejam untuk membahas sejumlah penguatan kerja sama Indonesia-Amerika Serikat, di Scottish Event Campus (SEC), Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11/ 2021).
Presiden Jokowi menyatakan menghargai kerja sama bidang kesehatan selama pandemi, mulai dari penerimaan stok vaksin melalui mekanisme dose-sharing, ventilator, obat-obatan teurapeutik, hingga alat kesehatan. Indonesia menyatakan tertarik menjadi bagian dari rantai pasok global di bidang kesehatan melalui pembangunan industri kesehatan Indonesia.
Kemudian kedua, Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya memperkuat kerja sama ekonomi, terutama pengembangan ekonomi hijau di mana Indonesia mampu menjadi mitra kerja yang handal.
Ketiga terkait perubahan iklim, Jokowi kembali menekankan komitmen Indonesia mengurangi emisi karbon dan telah menunjukkan hasil yang baik dalam menurunkan tingkat deforestasi secara signifikan dan tingkat kebakaran hutan yang berada pada titik paling rendah selama 20 tahun.
“Saya akan restorasi hutan bakau hingga 600 ribu hektare dalam tiga tahun ke depan. Ini akan menjadi konservasi hutan mangrove terbesar di dunia,” jelasnya.
Sementara untuk sektor energi, Presiden Jokowi menyatakan telah mencanangkan transformasi Indonesia menuju energi baru dan terbarukan, serta akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau.
Presiden pun mengajak Amerika Serikat melakukan investasi pada energi baru dan terbarukan, termasuk pengembangan ekosistem mobil listrik dan baterai lithium.
“Saya harapkan dukungan AS melalui investasi yang mempercepat transisi energi, khususnya teknologi rendah karbon,” imbuhnya.
Pembahasan terakhir mengenai Presidensi Indonesia di Group of Twenty (G20), di mana Presiden Jokowi sangat menghargai dukungan Amerika Serikat terhadap presidensi Indonesia yang mengambil tema ‘Recover Together, Recover Stronger’.
Presidensi Indonesia bakal fokus pada inklusivitas dengan mendorong kerja sama konkret di sejumlah sektor utama seperti memastikan transisi digital yang inklusif bagi pertumbuhan dan pembangunan, mendorong investasi dan alih teknologi rendah karbon yang terjangkau, serta keuangan inklusif khusunya bagi usaha mikro, kecil dan menegah (UMKM), perempuan, serta kelompok rentan.
“Kita harus jadikan G20 relevan tidak saja bagi anggotanya, tapi juga bagi dunia utamanya negara berkembang,” kata Presiden Jokowi kepada Presiden Biden.
Selain pokok bahasan tadi, kedua Kepala Negara juga melakukan tukar pikiran mengenai berbagai isu internasional, antara lain demokrasi, Myanmar dan Afghanistan.
Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir.(bim)
Berita Bagus
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...