CARITAU MAKASSAR – Seorang anggota polisi bernama Aipda Aksan membuat heboh masyarakat Sulawewsi Selatan (Sulsel).
Pasalnya ia menyebutkan bahwa saat ini institusi Polri sarang mafia. Mislanya menerapkan praktik masuk polisi harus bayar, mau pindah tugas harus bayar, dan mau jadi perwira harus bayar.
Statement Aipda Aksan yang diketahui bertugas di Tana Toraja (Tator) itu viral di media sosial (medsos) dengan video yang berdurasi 2 menit 50 detik.
Ternyata, hal itu bukan pertama kali Aipda Aksan melakukan pelanggaran. Berdasarkan catatan kepolisian, Aipda Aksan sudah beberapa kali melakukan pelanggaran.
Kabid Propam Polda Sulsel, Kombes Pol Agoeng Koerniawan mengungkapkan, Aipda Aksan adalah anggota Polri yang kerap membuat pelanggaran.
Ia mengungkapkan, Aksan dimutasi ke Polres Tana Toraja lantaran melanggar di tempat tugas sebelumnya di Polres Palopo.
"Pada bulan Oktober 2021, Propam Polres Palopo menyidang Aksan karena ia mempreteli motor dinas. Karena dimutasi ke Polres Tana Toraja sehingga penanganan perkaranya dilimpahkan juga di sana," bebernya.
Baca juga: Viral Polisi Tana Toraja Sebut Polri Sarang Mafia, Berujung Minta Maaf
Di mana, dari hasil sidang disiplin yang dilakukan di Polres Tana Toraja, Aipda Aksan disanksi penundaan pendidikan selama 6 bulan.
"Pada tahun 2012, Aksan disebut sempat dapat sanksi teguran tertulis karena telah mengeluarkan kata-kata kasar kepada seorang perempuan,"ujarnya,
Pada 2017 lalu, Aksan juga disanksi penempatan di tempat khusus selama 21 hari karena melakukan penarikan mobil layaknya seorang debt colector.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana mengatakan oknum anggota tersebut memberi pernyataan pribadi atau asumsi sendiri dan tidak didukung dengan data dan bukti.
Komang menduga pernyataan anggota tersebut karena keberatan dan kecewa dirinya dimutasi dari Polres Palopo ke Polres Tator karena dilaporkan telah mempreteli sepeda motor dinas.
Olehnya itu, lanjut Komang, Propam langsung melakukan pemeriksaan pelanggaran Disiplin dan Kode Etik Profesi Polri terhadap tindakan Aipda A.
"Jadi Aipda A ini telah membuat rekaman video klarifikasi dan permintaan maaf bahwa pernyataannya, tidak ada niat untuk menyebarkan dan hanya ingin mengirim temannya," tandasnya. (KEK)
polisi tator sebut polri sarang mafia pelanggaran disiplin polri oknum polisi viral polisi tana toraja
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...